Membaca Kelakuan Sahabatku

Sofyan Arif

Tuesday, February 25, 2014

Bagikan :

Tweet

sumber gambar

Hehe..Belum nulis sudah tertawa. Soalnya bingung mau nulis humor itu mulainya dari mana. Hari ini pokoknya saya lagi pengen nulis tentang humor. Entah lucu atau tidak sebisa mungkin pembaca tertawa ya? Kan ibadah tuh. Ya kalau tidak lucu minimal senyum saja. Hihi. Tulisan ini berkisah tentang saya dan teman saya yang mimpinya kejauhan. Jauh antara langit dan sumur kering. Pokoknya jauh banget. Tapi ini hanya iseng. Bukan kejadian beneran. Jangan diambil hati.

Begini, tau nggak kalian, Saya itu dulunya pengen jadi bintang film. Tapi wajah dan kemampuan akting saya nggak mendukung. Ya sudah jadi mahasiswa saja. Tiap hari cuma kuliah, itupun kalau bangunnya nggak kesiangan. Lagian dosennku ada yang galak. Udah kurus galak lagi. mahasiswa biasa memanggilnya si killer. hehe. Kalau ngomong itu lo, suaranya cempreeng banget. Seperti penabuh rebana yang ecek-ecek itu saat masih latihan.

Dan juga enaknya jadi mahasiswa itu cuma minta uang orang tua. Apa lagi si maul itu!! Kuliahnya lamaaa banget sampai dijuluki MAPALA alias mahasiswa paling lama. Orangnya nyentrik ngambil jurusan teknik informatika. Tetapi program sama sekali nggak bisa. Bayangkan dia itu orang teknik kok hobinya ngelukis dan bikin puisi. Kebayang nggak sobat? Kalau bikin puisi bagus-bagus, menulis motivasi juga bagus. Kalau ngelukis bagusnya bukan main. Dia bilang sama saya kalau dia itu salah jurusan. Dia pengennya sih mau pindah jurusan, tetapi umurnya itu lo sobat? Udah tua, hampir kepala berapa ya?. Kepala tiga. Kebayang nggak sobat? Masak umur segitu belum lulus, haha..

Lucu memang, bagi saya kalau lulus lama itu ada dua kemungkinan. Mungkin si Maul itu mendalami materi kuliah biar ngelotok atau yang kedua mungkin ia merasa hidup itu toh sudah ada ketentuan dari Tuhan. Jadi cuek saja mau lulus cepat atau lama.

Nah, temenku itu dulu pengen lahir di Paris tetapi hasilnya malah di Parangtritis. Yang anehnya lagi temenku itu ingin jadi penulis. Tapi nggak berani untuk menulis. Masak pengen jadi penulsi kok tidak mau menulis? Bayangkan coba. Dia juga pengen masuk surga tapi jarang sholat, pengen mendapat istri sholehah tapi bangun pagi jam 7. Subuh setengah delapan. Katanya sholat subuhnya di jamak sekalian sama Dhuha.Ngawur.

Sobat. Hidup itu gila. Ayuk menggila tapi jangan gila beneran ya? gitu kata temenku lagi lo. Pokoknya yang agak gila temenku, tapi yang agak baik baru..A.., aku gak bilang lo. Kata temenku lagi ni, kita boleh mabuk-mabukan tapi jangan mabuk beneran.  Betul kan sobat? Kalau mabuk-mabukan kan pura-pura mabuk. Tapi kalau mabuk beneran baru mabuk beneran. Nah, bingung kan bahasaku? Berarti kemampuan intelektual anda cerdas.

Eh, kembali ke masalah temenku tadi. Waktu kuliah dia kan di minta untuk mereview mata kuliah yang kemarin. Kemudian dosen killer tadi menghampiri si Maul. 

"Maul, pelajaran minggu lalu coba kamu ulangi?"

jawabannya si Maul apa?

"Sudahlah bu, yang lalu biar lah berlalu"

Ibu dosen manyun nelen ludah lalu keluar ruang kelas.

Pokoknya temenku itu kocak fren. kalau duduk dia sukanya di belakang. Kemudian lain hari ibu dosen tanya lagi.

"Maaul, kamu yang belakang denger nggak suara ibu?"
Maul Jawab
"Enggak bu."
Bu dosen deketin si Maul.
"Nggak denger kok jawab" tangan bu dosen deketin telinganya kemudian tarik muntir. Memerahlah telinga si Maul. Si Maul mringis. 

Sudah ya sobat. Saya mau beraktivitas hari ini. Doakan semoga Maul cepet sadar, cepet lulus dan mau sholat. Eh, doakan juga semoga tesis saya lancar dan cepat selesai. Aamiin

Jangan melamun sobat, Lihat tuh mukamu di cermin, Gantengnya. 
Ngarep bidadari tersenyum untukmu. :P. Tersenyumlah kawan, agar hari-harimu menyenangkan.

Tag : Humor