"Sebaik-baik manusia adalah yang berguna bagi yang lainnya"

Selamat Datang di Sofyan Blog's - "Kesuksesan hanya milik mereka yang mau berjuang"

Salat Jum'at yang Tidak Khusyuk

sumber gambar
Kemarin ketika saya menunaikan ibadah shalat jum'at ada yang membuat shalat saya tidak khusyu'. Entah karena saya belum terbiasa atau memang ajaran orang itu yang aneh. Biasa setelah khatib selesai membacakan khutbahnya, shalat jum'at ditunaikan. Imam memberi aba-aba. Luruskan dan rapatkan. Begitulah. Setahu saya luruskan dan rapikan. Tapi yang menjadi persoalan di sini adalah orang yang shalat di sebelah kiri saya mencoba mendekatkan kaki kanannya pada kaki kiri saya. Menempel gitu ceritanya? Okelah. Tidak masalah jika hanya demikian. 

Nah yang menjadi persoalan adalah kakinya dia digerak-gerakkan terus tmabah digesek-gesek lagi. Takut kaki saya lari mungkin. Eh, sampai kaki kiri saya geli. Bener-bener geli. Akhirnya kaki kiri, saya tarik sedikit biar tidak bersentuhan dengan kakinya. Eh, dia malah mencarinya. Bukan hanya itu, dia tega menginjak kelingking kaki saya. Inilah yang membuat saya benar-benar tidak khusyu.

Rakaat pertama selesai kemudian kembali berdiri. Rakkat kedua menyambut. Lagi-lagi dia mencari kaki saya. Memang rakaat kedua ini kaki saya agak saya jauhkan. Eh, dia mendekat dan akhirnya menginjak lagi. Ini bukan hanya jari kelingking saya, sampai jaritengah kaki terinjak juga. Duh, orang kok begini ya caranya shalat? Rapatkan itu betul. Tapi apakah tafsir rapatkan harus bersenggolan kemudian membuat kaki jama'ah lain tersakiti. Bagaimana bisa saya khusyu' dengan kejadian seperti itu? Kok orang itu juga tidak sadar juga. Apakah ajaran yang diberikan juga begitu? Harus menempelkan kaki. Kemudian jika jama'ah lain merasa risih karena diinjak gimana? Siapa yang bertanggung jawab hayo?

Nah, kejadian jum'at kemarin membuat saya belajar tentang perbedaan. Mungkin tafsir dia seperti itu. Padahal bukankah shalat yang nyaman, tenang dan khusyu' itu yang diharapkan oleh Tuhan. Masalah rapat itu penting. Tapi bukan itu esensinya. Yang saya tahu adalah luruskan dan rapikan. Rapikan. Sekali lagi rapikan. Saya tidak akan berdebat panjang lebar. Semua orang bebas menafsirkan apa pun. Tapi menerima perbedaan itulah yang sangat dianjurkan.

Yah. Kejadian itu sudah berlalu. Shalat jum'at kemarin dicatat oleh malaikat seperti apa saya juga tidak tahu. Sebagai hamba yang lemah dan doif tentunya selalu berharap petunjuk dari Allah swt. Agar apa yang kita lakukan dan kita pahami berada pada jalur yang telah ditetapkan oleh-Nya. Aamiin. 



Tag : Catatan
0 Komentar untuk "Salat Jum'at yang Tidak Khusyuk"

Sahabat, silahkan tulis komentar yang membangun, gunakan bahasa yang baik dan sopan. Mari berbagi dalam kebaikan.
Salam perjuangan

Back To Top