KPK vs POLRI : Siapa Dalang dibalik Semua ini?

Sofyan Arif

Tuesday, February 3, 2015

Bagikan :

Tweet

sumber gambar

Membaca Indonesia akhir-akhir ini cukup menyedihkan. Betapa tidak, lembaga hukum yang seharusnya menegakkan hukum seperti KPK dan POLRI seharusnya akur. Tidak gontok-gontokan seperti ini. Entahlah, itu mau dibawa ke arah politis atau bukan semua itu bukan urusan wong cilik seperti saya. Namun setidaknya kisruh KPK dan POLRI membuat masyarakat di bawah dibikin bingung. 

Kejadian kisruh dua lembaga hukum tersebut menjadi kado buat 100 hari presiden Jokowi. 100 hari kerja sudah dihadiahi berbagai persoalan: Air Asia QZ 8501 terjatuh (semoga yang meninggal diberikan tempat yang terbaik disisi Allah SWT. Aamiin), longsor Banjarnegara, harga BBM naik dan yang terakhir adalah kisruh KPK dan POLRI. 

Indonesia sedang diuji. Siapapun presidennya akan mengalami banyak ujian. Pun dengan Jokowi. Jokowi yang terkesan dekat dengan rakyat dengan blusukan-nya pun banyak menghadapi hujatan. Bagaimana tidak, beberapa hal yang memebuat kita tercengang. Hmmm, heran saya, pertama, harga minyak dunia turun kok BBM naik. Walaupun sekarang sudah turun lagi namun saya kecewa. Dengan alasan apa pun saya pasti kecewa dengan kenaikan harga BBM tersebut. Dimana letak dan jawaban yang tepat atas kenaikan harga BBM kemarin?

Kedua kisruh dua penegak hukum. KPK memberikan status tersangka kepada calon kapolri BG kemudian POLRI menangap dan memberikan status tersangka kepada BW. Loh ini bagaimana? Dua penegak hukum kok saling sikut. Ada apa? Belum selesai disitu yang paling membuat saya terheran-heran dan terbengong adalah mengapa Jendral Sutarman kok diberhentikan. Dia tidak dalam masalah, dia juga patuh kepada presiden. Mengapa Sutarman diberhentikan? Kemudian diganti dengan PLT atau wakapolri Badrodin Haiti. Wong jelas Sutarman masih akan pensiun bulan Oktober 2015. Ada apa ini pak presiden? Jawabannya hanya Anda dan Tuhan yang tahu.

Sejujurnya saya bingung melihat keadaan yang ada sekarang ini. Dari sisi manapun kok semua sudah saling menyalahkan. Ada yang bilang "Rakyat ngak jelaslah", ada yang bilang "itu semua dipolitisasi", ada yang bilang "Itu dikriminalisasi". Hmmm, kok ini itu ini itu terus bangsa ini. Yang sana menyalahkan yang ini, yang sini kembali membalas kesalahan yang disana. Seakan-akan dendam sudah merasuki bangsa ini. Naudzubillah. 

Jika Indonesia ini mau berubah, kuatkan niat dulu dari para pemimpinnya, anggota DPR-nya, pejabat-pejabat tingginya, penegak hukum, dan orang-orang yang berada dalam posisi strategis. Tidak kah mereka yang tahu apa yang terjadi? Siapa dibalik kisruh kedua lembaga ini? siapa dalangnya? siapa sengkuninya? Bukan saling tuduh dan saling mencaci, seharusnya semua itu saling membahu mencari solusi.

Saya kembali tidak habis pikir. Kok bisa negeri ini begini terus? Dimana letak salahnya? Para ulama sudah memberi pelajaran yang baik untuk para wakil rakyat--tentunya agar selalu amanah ketika menjadi wakil rakyat--namun kenyataannya masih ada yang korupsi. Hmmm, silakan Anda menelan ludah, menarik napas panjang kemudian berdoa "Semoga Tuhan menyelamatkan negeri ini, para pemimpin, para wakil rakyat dan semua rakyatnya". Kita masih cinta sama negeri ini, tentunya berharap tidak ada lagi yang saling menyakiti dan dendam dihati.

Tag : Politik