Setiap manusia pasti diberi kemampuan yang berbeda-beda dalam dirinya. Baik itu secara langsung maupun tidak langsung. Tuhan memberikan akal kepada manusia yang merupakan pembeda dengan makhluk yang lain. Dengan akal tersebut manusia bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Akal yang ada bisa kita maksimalkan dengan cara yang berbeda pula; ada yang membantu oranglain dengan bersedekah, ada yang membagi ilmunya dengan cara mengajar tetapi adapula yang membagi ilmunya dengan cara menulis. Menulis merupakan suatu aktifitas yang bisa dikatakan gampang-gampang susah. Mengapa demikian? Kita mudah mendapatkan ide dan gagasan namun terkadang susah untuk menuliskannya. Benar bukan?
Pada bagian ini saya akan menulis mengenai prinsip-prinsip menjadi menulis. Menurut H. Zainal Arifin Toha ada 3 prinsip menjadi penulis yaitu :
- Spiritualitas ; Spriritualitas menjadi bagian yang penting karena setiap penulis membutuhkan sinaran-sianaran cahaya dari Allah SWT. Spiritulitas adalah cahaya yang menjadikan manusia tahu harus berjalan ke arah mana. Coba jika tidak ada cahaya. Kita akan dipertemukan dengan kegelapan. Benda jatuh pada tempat yang gelap akan susah ditemukan dari pada jatuh pada tempat yang ada cahayanya. Itulah spiritualitas. Bagaimana kita mendapat percik-percik cahaya dari Allah SWT yang kemudian kita implementasikan dalam tulisan. Perkuat kedekatan hambanya kepada penciptanNya niscaya cahaya itu akan merasuk di jiwanya.
- Intelektualias : Manusia itu mempunyai intelektulitas, tetapi sejauh mana intelektulitas itu dipergunakan kemudian dimanfaatkan sebaik-baiknya. Pada dasarnya penulis harus memulai intelektualiatasnya dengan cara terintegrasi dengan baik. Semisal mulailah dengan cara membaca karena dalam Alquran disebutkan yaitu iqra' yang artinya bacalah. Bukan tulislah. Ini menjadi hal pokok bagi penulis untuk membaca kemudian menulis. Dalam perjalannnya penulis sejati ia akan menyeimbangkan membaca dan menulis. Karena dua bagian itu tidak bisa dipisahkkan. Membaca bukan dalam arti hanya membaca tetapi iqra dalam bukunya "Membumikan" Alquran (1992) oleh Prof. Dr. M Quraish Shihab menyebutkan bahwa iqra' merupakan eksplorasi dari akar kata qara'a yakni ; membaca-menelaah-meneliti dan menyampaikan. Baik itu disampaikan secara lisan maupun tulisan. Maka jadilah penulis yang mau membaca-menelaah-meneliti dan menyampaikan.
- Profesionalitas : Profesionaltas membutuhkan kecakapan dan keahlian. Tetapi semua itu butuh proses yang panjang untuk mencapainya. Karena spiritualitas dan intelektualitas tidak akan berarti apa-apa jika tidak diaktualisasikan dengan profesionalitas. Pada dasaranya profesionalitas butuh kesabaran dalam prosesnya, butuh perjuangan dalam mendapatkan apa yang diinginkan. Jika penulis menyadari itu maka ia pantas menjadi penulis. Tetapi jika penulis tidak menyadari dan ingin cepat bisa menjadi penulis tanpa butuh proses berarti dia bukan penulis.
Aktualisasikan tiga hal di atas dengan sungguh-sungguh. Kembangkanimajinasimu mulai dari membaca kemudian menulis.
Tag :
Tips menulis
2 Komentar untuk "Prinsip-Prinsip Menjadi Penulis"
Prinsip no 1 sangat luar biasa sekali
Terima kasih telah berkunjung ke blog saya. Semoga bermanfaat. Salam
Sahabat, silahkan tulis komentar yang membangun, gunakan bahasa yang baik dan sopan. Mari berbagi dalam kebaikan.
Salam perjuangan