"Sebaik-baik manusia adalah yang berguna bagi yang lainnya"

Selamat Datang di Sofyan Blog's - "Kesuksesan hanya milik mereka yang mau berjuang"

Membaca Peta Pergerakan Mahasiswa

sumber gambar
Jika Anda membaca peta pergerakan mahasiswa saat ini sepertinya sudah mulai meredup. Khususnya di Jogja. Entah karena tidak ada lagi demonstrasi besar-besaran yang terjadi seperti dulu, atau karena mahasiswa sudah malas turun ke jalan. Yang jelas sejak jatuhnya rezim Suharto Mei 2008, peta pergerakan mahasiswa sedikit menurun. Padahal kekuatan pergerakan mahasiswa awalnya selalu dimulai dari Jogja. Jogja menjadi gerbong awal pergerakan mahasiswa. Jika Jogja bergerak maka kota-kota lain ikut bergerak. Namun anehnya, kota Gudeg ini sekarang adem ayem. Seakan-akan tidak terjadi masalah apa-apa. BBM naik, korupsi meningkat--tidak membuat mahasiswa marah. Hanya sebagian kecil yang turun ke jalan. Itupun hanya segelintir orang saja. 

Bisa dilihat secara gamblang, umumnya di Indonesia,. Pergerakan mahasiswa  yang ingin bertahan hidup dan eksis tentunya harus memiliki basis massa. Bagaimana proses rekruitmen dan kaderisasi yang baik. Tidak sedikit dari masyarakat yang sudah mulai bosan dengan tindakan mahasiswa. Alasannya adalah di media massa yang ditampilkan saat ada kejadian mahasiswa demo anarkis--membakar mobil, merusak pagar dan lain sebagainya. Kemudian ke mana media saat adanya seminar kewirausahaan, workshop kepenulisan, pelatihan kepeminpinan, dan lain sebagainya. Tidak ada satu pun media yang meliputnya. Mungkin saja acara yang terkesan tidak berbau kontroversi akan tidak layak jual. Ini pikiran subjektif saya.

Lihat saja pergerakan mahasiswa saat ini, mulai dari yang terbesar seperti HMI, PMII, GMNI, KAMMI, IMM dan seterusnya. Mereka masih bisa eksis dengan ideologinya masing-masing. Walaupun kadernya tidak sebanyak era reformasi dulu. Sekarang berbondong-bondong mahasiswa baru akan direkrut menjadi kadernya. Dilatih mental dan fisik. Agar menjadi mahasiswa yang berani, tangguh, revolusioner dan berjiwa nasionalisme. Saya berharap kelak mereka bisa menjadi pemimpin bangsa yang amanah. 

Kemudian apa yang bisa kita pikirkan sekarang jika dulunya para koruptor itu adalah mahasiswa yang dulunya juga menentang korupsi, anti liberalisme, dan anti kapitalisme. Sekarang duduk di singgasana mewah dan hanya bertindak sebagai pengambil kebijakan.  Apa yang dilakukan? Rapat dengan biaya yang tidak sedikit, studi banding ke luar negeri. Apakah kemudian kita merasakan hasilnya? Anda sendiri yang bisa menjawabnya.

Mereka mungkin tidak ingat saat mahasiswa dulu. Namun saya percaya, masih ada sebagian kecil yang amanah. Ya. Sejujurnya tidak semuanya akan melakukan korupsi. 

Apakah kemudian pergerakan mahasiswa sekarang hanya dijadikan batu loncatan untuk bisa duduk dikursi parlemen? Wallahu'alam. Yang jelas semua ada jalannya masing-masing. Asalkan mereka masih ingat saat berjuang ketika menjadi mahasiswa--seharusnya tidak bersikap semena-mena. Makan uang rakyat, bebas jalan-jalan. Sedangkan sebagian dari saudara kita? Ada yang tinggal di bawah jembatan, ada yang masih makan nasi aking. Madrasah di desa saya hampir roboh, pesantren  di pelosok atapnya banyak yang bocor,  dan sekolah banyak yang tidak layak. 

Saya hanya ingin bersikap objektif. Pergerakan mahasiswa banyak yang membawa manfaat. Pun ada juga yang membawa madhorot. Itu pun bukan pergerakannya. Tapi manusianya. Haruskah kejadian seperti Sondang Hutagalung bisa memberi pelajaran? Harusnya iya. Se-idealis apa pun mahasiswa harus memiliki rambu-rambu untuk mengantisipasi kejadian di luar batas kewajaran. Kita kan hidup di negara yang patuh dan taat terhadap aturan yang ada. Jika kita tidak setuju suarakan dengan baik. Asal jangan membuat diri kita yang tersiksa. Beda boleh asal jangan main pukul. Setuju?

Akhirnya, saya hanya ingin menggaris bawahi bahwa,tujuan adanya pergerakan mahasiswa untuk meningkatkan soft skill. Karena hidup butuh sosialisasi. Bukan hanya berdiam diri. Banyak yang pintar tapi untuk diri sendiri. Itu kurang manfaat. Lebih baik sedikit yang kita punya kemudian bisa diamalkan akan lebih mulia. 

Semoga ke depannya kita diberi pemimpin yang baik, amanah dan merakyat. Dan pergerakan mahasiswa bisa melahirkan generasi yang toleran, beradab, kredibel, tegas, bermoral dan pantas jadi pemimpin. Aamiin. 

Tag : Catatan, Politik
0 Komentar untuk "Membaca Peta Pergerakan Mahasiswa"

Sahabat, silahkan tulis komentar yang membangun, gunakan bahasa yang baik dan sopan. Mari berbagi dalam kebaikan.
Salam perjuangan

Back To Top