![]() |
sumber gambar |
Mengapa saya memberi judul "Indonesia Hebat vs Indonesia Lahir Batin"? Karena saya akan mencoba membaca peta partai pemenang pemilu tahun 2014 yaitu PDI Perjuangan. Dan partai kebangkitan bangsa yang suaranya naik signifikan hampir 100%. Hasil quick qount menyebutkan bahwa untuk sementara PDI Perjuangan berada pada urutan pertama dengan mendapatkan suara 19% Lebih. Perolehan suara yang sangat bagus untuk PDI Perjuangan. Bagus lagi karena PDI Perjuangan menjadi peringkat pertaman.
Kemudian yang menjadi sorotan lain adalah partai yang memiliki jargon "Indonesia lahir batin" yaitu Patai Kebangkitan Bangsa (PKB). PKB adalah partai islam yang mendapatkan suara terbanyak. Berdasarkan versi hitung cepat PKB mendapatkan perolehan suarau lebih dari 9%. Naik 100% dari pemilu sebelumnya tahun 2014.
![]() |
sumber gambar |
Mari kita bandingkan apa yang menjadi penyebab kedua partai tersebut bisa naik signifikan? PDI Perjuangan berdasarkan survei-survei sebelumnya selalu menempati posisi teratas. Jadi tidak heran jika PDI Perjuangan mendapatkan angka mendekati 20%. Bahkan ada lembaga survei yang menyebutkan PDI akan mendapatkan suara di atas 20%. Namun kenyataan itu berubah setelah adanya hitung cepat. Semua lembaga survei mendapatkan hasil bahwa PDI perjuangan suaranya di bawah 20%. Artinya PDI tidak bisa mengusung calon presiden dan wakil presiden. Karena suaranya kurang dari batas yang ditentukan dapat menyalonkan presiden sendiri minimal perolehan suara 20%.
Hasil tersebut tentunya sangat menggembirakan dan menyedihkan. Bagaimana tidak? Euforia menggembirakan karena PDI menjadi pemenang. Namun kabar yang menyedihkan adalah hasil tersebut tidak sesuai dengan harapan karena target PDI mendapatkan suara minimal 27%. Apalagi setelah Jokowi dicalonkan menjadi calon presiden dari partai banteng tersebut. Tapi hasilnya nihil, PDI tidak mendapatkan 20%. Maka PDI harus berkoalisi dengan partai lain. Agar bisa menyalonkan Jokowi menjadi calon presiden. Belum lagi internal PDI ada yang menyebutkan sedang galau dengan hasil hitung cepat tersebut. Duet Jokowi-Puan tentunya tidak bisa diwujudkan.
Beda halnya dengan PKB. Suara PKB yang naik hampir 100% disebabkan suara dari demokrat menurun. Pamilih demokrat mungkin banyak yang kecewa karena kader demokrat banyak yang tersandung korupsi. Suara kaum nahdiyin kembali ke partai PKB. Bukan itu saja, faktor Mahfud MD dan Rhoma Irama yang menjadi kandidat capres dari PKB bisa menaikkan suara PKB. masyarakat menginginkan salah satu capres lahir dari PKB.
Strategi jitu yang dikembangkan PDI dan PKB tentunya hampir sama. Sama-sama membawa tokoh yang bisa mendulang suara partai. Namun pada PKB lebih terlihat karena peningkatan suaranya yang sangat signifikan. Sekarang PKB banyak dipinang oleh partai lain seperti PDI Perjuangan. Jokowi sudah silaturrahmi ke DPP PKB untuk membahas peta koalisi. Namun sampai detik ini belum berhasil juga.
Menariknya lagi jika partai islam mau berkoalisi: PKB, PPP, PAN, PBB, dan PKS. Jika ke lima partai tersebut berkoalisi maka suara yang dikumpulkan hampir mencapai 30%. Sudah bisa menyalonkan presiden sendiri. Misalnya Mahfud MD-Hatta Rajasa atau Rhoma Irama Hatta Rajasa, atau Mahfud MD-Surya Dharma Ali, Mahfud MD-Hidayat Nur Wahid, Rhoma Irama-Surya Dharma Ali, atau Mahfud MD-Yusril Ihza Mahendra, atau mungkin cak imin sendiri yang akan maju menjadi Muhaimain Iskandar-Hatta Rajas dan beberapa kemungkinan lainnya. Tapi jangan lah penentuan capres dan cawapres bersifat pragmatis. Apa yang rakyat inginkan adalah perubaha menjadi lebih baik. Jangan sampai mengecewakan hati rakyat lagi.
Tag :
Politik
0 Komentar untuk "Indonesia Hebat vs Indonesia Lahir Batin"
Sahabat, silahkan tulis komentar yang membangun, gunakan bahasa yang baik dan sopan. Mari berbagi dalam kebaikan.
Salam perjuangan