![]() |
sumber gambar |
Beberapa
hari ini media sosial sedang dihebohkan oleh postingan seorang perempuan yang
saya kira postingan tersebut sangat menyakiti masyarakat Jogja. Bukan hanya
warga Jogja, saya yang berasal dari Jambi dan sekarang belajar di Jogja juga
merasa tersakiti. Kita sudah enak tinggal di Jogja dan belajar dengan tenang
namun masih saja mengeluarkan kata-kata yang kurang pantas untuk
didengar.
Sebuah
tulisan seperti ini :
"Jogja
miskin, tolol, dan tak berbudaya. Teman-teman Jakarta-Bandung jangan mau
tinggal Jogja," tulis Florence di akun Path miliknya. Sangat
menyakiti hati kami yang tinggal di Jogja. Entah apa yang ada dipikirannya
sehingga dengan nyamannya menulis status demikian.
Postingan berikutnya:
"Orang
Jogja B******. Kakak mau beli Pertamax 95 mentang-mentang pake motor harus
antri di jalur mobil terus enggak dilayani. Malah disuruh antri di jalur motor
yang stuck panjangnya gak ketulungan. Diskriminasi. Emangnya aku gak bisa bayar
apa. Huh. KZL," tulis Florence menjawab pertanyaan pemilik
akun Rachel.
Waduh-waduh, omongan macam apalagi ini. Kita mungkin bisa
memaafkan, namun perkataan yang mengatakan "Jogja miskin, tolol dan tak
berbudaya" merupakan perkataan yang kurang baik.
Kemudian di media sosial dia sudah meminta maaf dengan
menuliskan penyesalannya:
"Saya
beserta keluarga dan teman-teman yang bersangkutan meminta maaf yang
sebesar-besarnya kepada segenap warga Yogyakarta atas kata-kata di Path saya.
Saya merasa sangat menyesal dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatan saya," tulisnya dalam surat elektronik tersebut.
"Saya
juga meminta maaf kepada pihak UGM, khususnya Fakultas Hukum, dosen-dosen, dan
segenap akademisi FH UGM, meski saya tidak pernah membawa-bawa nama UGM. Saya
tidak tahu siapa-siapa saja oknum tidak bertanggung jawab yang telah
mendramatisir dan menyebarluaskan status Path saya, identitas, dan kontak saya
dan teman-teman saya," ujarnya
lagi.
Sebagai warga Jogja dan pendatang yang mencintai kota ini,
mari kita maafkan. Dia juga sudah minta maaf langsung melalui media. Setiap
orang pernah melakukan kesalahan. Saya ingin Jogja selalu damai, dan setiap
sudutnya menyimpan beribu pesan yang selalu dirindukan setiap orang yang pernah
tinggal di sini. Pun jika ada yang mau melapor atau tidak terima dengan
tindakannya ya lakukan dengan cara baik-baik. Saya ingin Jogja tetap damai dan
rukun selalu. Salam damai.
Tag :
Catatan
0 Komentar untuk "Jangan Hina Jogjaku Kawan!!!"
Sahabat, silahkan tulis komentar yang membangun, gunakan bahasa yang baik dan sopan. Mari berbagi dalam kebaikan.
Salam perjuangan