"Sebaik-baik manusia adalah yang berguna bagi yang lainnya"

Selamat Datang di Sofyan Blog's - "Kesuksesan hanya milik mereka yang mau berjuang"

Muktamar NU dan Tangisan Gus MUs

MuktamarNU
Muktamar NU yang dilaksanakan di Jombang, Jawa Timur 1-3 Agustus 2015 telah usai. Muktamar yang dihadiri oleh pengurus Nahdlatul Ulama dari berbagai daerah hadir di sana. Tujuannya adalah silaturrahmi sekaligus memberikan laporan pertanggung jawaban pengurus PBNU periode sebelumnya. Muktamar NU yang dihadiri oleh para kiai-kiai yang begitu kita takdimi dan hormati. 

Gus Mus
Muktamar yang agendakan tidak sesuai jadwal. Pembahasan mengenai tatib molor terus sampai di skor beberapa kali. Masalahnya adalah adalah pemilihan rois am PBNU dipilih dengan metode AHWA (ahlul halli wal aqdi) dan sistem voting. Setelah saling adu argumentasi maka muktamarin belum bisa dikendalikan. Saat itu kiai sepuh mengadakan musyawarah dan Gus Mus mengambil alih untuk menenangkan muktamirin. Berikut dawuh Gus Mus kepada Muktamirin :

Ketika saya ikuti persidangan-persidangan yang sudah lalu, saya menangis karena NU yang selama ini dicitrakan sebagai organisasi keagamaan, panutan penuh dengan akhlakul karimah, yang sering mengkritik praktik-praktik tak terpuji dari pihak lain ternyata digambarkan di media massa begitu buruknya. Saya malu kepada Allah, malu pada KH Hasyim Asy'ari, KH Wahab Hasbullah, KH Bisri Syansuri dan para pendahulu kita. Lebih-lebih ketika saya disodori koran yang headlinenya 'Muktamar NU Gaduh, Muktamar Muhammadiyah Teduh'.

Saya mohon sekali lagi, kita membaca surat Al-Fatihah dengan ikhlas, mohon syafaatnya (Nabi Muhammad SAW).

Rais Aam yang membikin saya menjadi punya posisi seperti ini, KH Sahal Mahfud, mengapa beliau wafat sehingga saya memikul beban ini, saya pinjam telinga anda, doakan saya, ini terakhir saya menjabat jabatan yang tidak pantas bagi saya.
Dengarkanlah saya sebagai pemimpin tertinggi anda.

Mohon dengarkan saya, dengan hormat kalau perlu saya mencium kaki-kaki anda semua agar mengikuti akhlakuk karimah, Akhlak KH Haysim Asy'ari dan pendahulu kita.

Saya panggil kiai sepuh, rata-rata mereka prihatin semua, prihatin yang sangat mendalam. Di tanah ini terbujur kiai-kiai kita, di sini NU didirikan apa kita mau meruntuhkan di sini juga, Naudzubillah, saya mohon dengan kerendahan hati Anda melepasksan semuanya, dan memikirkan Allah dan pendiri kita.

Jadi, telah mempelajari situasi, maka para kiai yang berkumpul sampai tadi siang, di samping keprihatinan juga beberapa poin yang perlu dijadikan pedoman pembahasan selanjutnya.

Cuma sedikit yang kita sepekati untuk solusi agar tidak sama dengan di Senayan.

Pertama, apabila ada pasal yang belum disepakati dalam muktamar tentang pemilihan Rais Aam, tak bisa melalui musyawarah mufakat, maka akan dilakukan pemungutan suara oleh para Rois Syuriah

Kalau nanti Anda-Anda tidak bisa disatukan lagi, maka saya dengan para kiai memberikan solusi, kalau bisa musyawarah kalau tak bisa pemungutan suara. Itu AD/ART kita. Karena ini urusan pemilihan Rais Aam, maka kiai-kiai akan memilih pemimpin kiai.

Dan tatib yang sudah disepakati perlu segara dilakukan. Kalau ini Anda tetap tidak terima, maka saya yang terima, karena saya hanya Mustafa Bisri, saya hanya orang yang ditimpa kecelakaan menjadi pengganti Kiai Sahal. Kalau tidak, lepaskan saya saja.

Doakan mudah-mudahan saya hanya sekian saja untuk jadi Rais Aam.

Saya sejak belum tidur, bukan apa-apa, karena memikirkan anda-anda sekalian. Saya mohon maaf kepada semua muktamirin terutama yang dari jauh dan tua-tua, teknis panitia yang mengecewakan anda, maafkan lah mereka, maafkan saya. Itu kesalahan saya, mudah-mudahan anda sudi memaafkan saya.


Pidato selama 20 menit itu membuat para muktamirin berdamai. Panitia Daerah Saifullah Yusuf pun optimistis muktamar dapat  berjalan dengan lancar.

Saya sangat terharu dengan apa yang beliau sampaikan. Salam Takdim kepada Gus Mus. Semoga panjang umur, sehat selalu dan menjadi panutan bagi kami-kami yang masih awam ini. 
Muktamar kemudian berjalan kondusif. Akhirnya tadi malam tepatnya tanggal 5 Agustus terpilih Rois Am yaitu Gus Mus. Namun Gus Mus tidak bersedia dan akhirnya wakil Rois Am K.H.  Ma'ruf Amin menjadi Roim Am dan Kiai Said Aqil Siradj menjadi ketua umum PBNU 2015 - 2020. Semoga bisa mengemban amanah ini dengan baik dan NU selalu bisa memberikan pencerahan bagi Indonesia dan dunia. Tujuan muktamar NU ini adalah "Meneguhkan Islam Nusantara untuk Peradaban Indonesia dan Dunia".

Tag : Serba-serbi
0 Komentar untuk "Muktamar NU dan Tangisan Gus MUs"

Sahabat, silahkan tulis komentar yang membangun, gunakan bahasa yang baik dan sopan. Mari berbagi dalam kebaikan.
Salam perjuangan

Back To Top