Penulis muda atau bisa disebut sebagai penulis pemula akan mengalami masa pasang-surut dalam menulis. Besok menulis, lusa berhenti. Pekan ini menulis, bulan depan berhenti. Dan itu menjadi kebiasaan penulis pemula seperti saya, hehe. Inginnya menulis terus, tapi terkadang masih bingun apa yang akan saya tulis. Menulis baru 3-5 paragraf sudah terasa penuh otaknya. Bingung mencari kosakata, dan seakan-akan kata-kata yang akan ditulis telah habis. :).
PENGARANG besar dunia,
Ernest Hemingway (1898 -1961): peraih Hadiah Publitzer atas novelnya
“The Old Man and The Sea” (1953) dan memperoleh Hadiah Nobel Kesusastraan
(1954) sebagai penghargaan atas jasanya yang telah melahirkan dan mengembangkan
gaya baru dalam sastra modern, dalam bukunya “Nasihat Untuk Penulis Muda”
(Karya Kencana, Yogyakarta : 1980) menyatakan:
- Tak seorangpun pernah
mempelajari menulis kesusastraan dari sebuah buku pelajaran.
- Saya tidak pernah mengambil
kursus dalam menulis. Saya belajar menulis secara wajar dan dari usaha
saya sendiri.
- Saya tidak pernah berhasil
karena kebetulan; saya berhasil karena kerja keras yang ulet.
- Ketangkasan dengan kata saja
tidak menghasilkan sebuah karya yang baik.
- Terlampau banyak penulis
terlalu memperhatikan pada gaya dari tulisan mereka daripada oleh
watak-watak yang mereka tuliskan.
- Sungguh terlalu banyak penulis
yang gayanya sering dirusak oleh bunga kata dan rasa kepentingan pribadi.
- Ciri yang tiada dapat
dihilangkan dari seorang penulis baik ialah gayanya ditandai oleh
kejernihan.
- Saya akan mengecam hebat
melawan setiap penulis yang hasil pekerjaannya memperlihatkan kepada saya
setengah-setengah.
- Kebanyakan penulis-penulis
gagal karena semata-mata mereka kekurangan syarat yang tidak dapat
ditiadakan bagi seorang penulis sejati. Mereka sangat berprasangka.
Pandangan mereka, dibandingkan dengan pendidikan mereka, adalah sangat
sempit.
- Penyair-penyair modern adalah
ditakdirkan untuk mengembara di sebuah daerah gersang, di tengah-tengah
jutaan manusia yang tidak peduli pada sajak-sajak sejati.
- Saya ingin saya dapat
membungkamkan selama-lamanya orang-orang materialistis yang menuduh bahwa
penulis-penulis tidak mempunyai misi di antara masyarakat.
- Seorang yang kreatif tidak akan
pernah bahagia dalam penghidupannya pada dunia usaha ketika berusaha
mencipta dalam dunianya pribadi.
- Penulis-penulis dewasa ini
mencurahkan terlampau banyak tenaga pada kegiatan-kegiatan kurang berarti
dalam berbicara dan mencari uang, sehingga menyisakan mereka sedikit
sekali waktu untuk menulis sungguh-sungguh.
- Kini negeri ini kebanjiran dari
hal cerita murahan, sampah tak berharga, gejala umum itu yang bukan saja
tidak memberikan pendidikan, tetapi malah nyata-nyata merusak. Kegemaran
untuk membaca bacaan berserakan ini akan merupakan sebagai demoralisasi
seperti kebiasaan mengisap candu.
- Penulis-penulis baik tahu
bagaimana caranya untuk menggali bahan-bahan yang berarti dari tumpukan
informasi.
- Hal yang paling sukar untuk
seorang penulis ialah mempertahankan daya hidup dan kesuburan dari daya
khayalnya.
- Sedikit penulis-penulis besar
mempunyai penguasaan yang mengagumkan dalam bahasa.
(Nasihat berharga dari
pengarang Ernest Hemingway untuk kita renungkan !) ***.
Diambil dari status FB
Pak Dasril Ahmad (Kritikus Sastra, tinggal di Padang).
Baca juga: 7 Kesalahan Penulis.
Ada kata bijaknya seperti gambar di atas : "Kau harus terus menulis bahkan saat suasana hati sedang tidak enak. Hanya ada satu hal yang harus kau lakukan saat menulis novel, yaitu terus menulis sampai selesai." ~ ERNEST HEMINGWAY dalam suratnya kepada F. SCOTT FITZGERALD.
Tag :
Tips menulis
0 Komentar untuk "Apa Nasihat dari Ernest Hemingway Untuk Penulis Muda?"
Sahabat, silahkan tulis komentar yang membangun, gunakan bahasa yang baik dan sopan. Mari berbagi dalam kebaikan.
Salam perjuangan