Saya
tidak akan mengatakan bahwa "belajar kita sudah terlambat". Kita juga
tidak bisa mengadili seseorang itu akan sukses atau tidak hanya karena
melihat aktifitas kesehariannya. Beberapa hari ini saya menjumpai sahabat saya
yang sudah hampir 10 tahun belum selesai kuliah. Mengapa? Mungkin dia masih
menikmati hidupnya dan masih senang di kota Jogja ini. Selain indah dan
mendamaikan, Jogja juga menawarkan rasa "kerasan" yang tidak pernah
hilang. Maka jangan heran jika ada seseorang yang pulang dari Jogja kemudian
kembali lagi ke Jogja.
Sahabat, beberapa hari yang lalu, teman saya itu mengajak ke toko
buku dan membeli buku Algorima dan Pemrograman. Seperti gambar di atas. Padahal
pelajaran itu sudah didapat 10 tahun yang lalu. Seharusnya konsep dasar tentang
algoritma dan pemrograman sudah dipelajari sepuluh tahun yang lalu. Kemudian
saya mengatakan bahwa, mending belajar dari sekarang, dari pada tidak pernah
belajar sama sekali. Tidak akan pernah ada kata terlambat belajar. Walaupun
usia sudah mendekati kepala tiga, namun belajar itu adalah wajib.
Temanku itu memang orangnya lucu. Jika didaftarkan masuk audisi
pelawak saya bisa meyakinkan bahwa dia hampir 90% diterima. Mengapa? Dia
memiliki jiwa humoris yang elegan dan alami. Bisa membuat perut saya kontraksi.
Saking lucunya itu loh. Bahkan dia tidak tertawa. Dibalik itu yang paling
menggelikan adalah, dia mengambil jurusan Teknin Informatika namun hobinya
menggambar, melukis, bikin puisi dan berimajinasi. Satunya lagi jelas merenung
di kamar. Suatu hari saya bertanya:
"Mengapa kok akhir-akhir ini suka merenung?"
Dia menjawab "Aku sedang berpikir, hidup di dunia ini untuk
apa? Bukankah di akhirat nanti yang ditanyakan itu siapa Tuhanmu, Siapa nabimu?
Apa Panutan kamu? Mana kiblatmu? Apa agamamu? Dan siapa saudaramu?"
"Loh, kok nanya kyak gitu kamu? Maksudnya?"
"Teknik Infotmatika yang aku pelajari sekarang, kan gak
pernah ditanyakan besok sama malaikat".
"Maksudnya skripsimu gak mau diselesaikan?"
"Bukan itu juga. Tapi aku sedang bepikir kok hidupku sampai
sekarang belum dapat apa-apa."
Setelah itu diskusi masih berlanjut dan panjang. Saya hanya
memiliki keyakina bahwa orang yang mau belajar pastilah dia akan sukses.
Berproses dulu untuk terus mengembangkan diri. Dunia adalah jalan menuju di
akhirat. Bukankah kita sering mendengar bahwa "bekerjalah untuk duniamu
seakan engkau hidup selamanya, dan bekerjalah untuk akhiratmu seakan engkau
akan mati esok hari". Inilah yang harus menjadi pegangan. Dunia dan
akhirat itu bersanding. Maka tetap belajar dan belum ada kata terlambat.
Baca juga "Mana yang berhasil, kerja di dunia nyata atau maya?"
0 Komentar untuk "Jangan Ada Kata Terlambat Untuk Belajar"
Sahabat, silahkan tulis komentar yang membangun, gunakan bahasa yang baik dan sopan. Mari berbagi dalam kebaikan.
Salam perjuangan