Jika diperkenankan mengulang waktu, mungkin 90% manusia yang
ada di bumi ini ingin memutar kembali ke masa lalu. Masa di mana kita bisa
selalu berbuat baik, tidak pernah menyakiti sesama, dan yang terpenting adalah
menyiapkan masa depan sebaik mungkin. Namun renungan itu hanyalah mimpi yang
tak kan pernah hadir. Waktu semakin lama semakin mengikis hari-hari kita. Jika
kita tidak mempersiapkan dari sekarang, maka waktu
akan membunuh anda di masa
mendatang. Kesempatan anda sehari semalam jauh lebih banyak untuk melakukan
segala sesuatu. Bisa anda buktikan sekarang, berapa banyak waktu yang akhirnya
berakhir dengan sia-sia.
Semisal begini--seringkali tugas kuliah harus ditunda-tunda
dan berakhir dengan kelabakan ketika waktu sudah mepet. Apa pun yang dikerjakan
dengan buru-buru sudah pasti hasilnya kurang maksimal. Berapa kali dosen Anda
meminta jangan pernah mengerjakan tugas model SKS (sistem kebut semalam). Namun
apa yang anda tangkap. Nasihatnya hanyalah ucapan yang sudah terbiasa diberikan
untuk mahasiswanya. Dan Anda tidak pernah mengubrisnya. Sikap demikian inilah
yang membuat anda menjadi bodoh. Bodoh dalam arti tidak mau mendengarkan
nasihat guru dengan baik. Saya juga masih sering melakukan sikap yang demikian.
Dan itulah saya menganggap diri saya bodoh jika saya tidak mendengarkan
nasihatnya dan tidak mau memanfaatkan waktu sebaik mungkin.
Baru saja, ada teman saya yang cerita kepada saya. Dia
hampir kuliah lebih dari 16 semester. Atau lebih enaknya 8 tahun. Ingin
mendapatkan gelar S-1 saja harus menempuh waktu yang cukup lama. Padahal setiap
harinya tidak kerja, bukan karena kesibukan di organisasi, dan juga bukan
karena tidak bisa bayar uang kuliah. Tapi alasan tepatnya adalah malas. Dia
juga bilang "aku baru sadar sekarang, mengapa aku tidak memanfaatkan waktu
dari dulu, uang ratusan juta sudah habis untuk membiayai kuliahku. Tapi sampai
sekarang aku belum bisa apa-apa dan belu lulus juga. Mengapa menyesal harus di
akhir?". Dari situlah aku mengetik tulisan ini. Bukan untuk mengajari
siapa saja yang membaca tulisan ini. Tapi ini sebagai intropeksi diri bahwa
waktu harus benar-benar wajib dimanfaatkan dengan baik.
Atau mungkin bagi sebagian orang bisa mengatakan bahwa
"waktu itu pasti berjalan. Dan biarkan kita mengikuti perjalanan
itu". Pernytaaan itu benar, tapi alangkah bijaksananya jika kita tidak
menyia-nyiakan waktu. Pernah sahabat saya juga mengatkan begini "Jika
ingin sukses, begadanglah. Saat orang tidur, kamu belajar, saat orang malas,
anda bangkit". Itulah sebagian dari nasihat beberapa teman yang selalu
saya ingat. Dan saya mengerti betul, banyak di antara teman saya yang
sukses dan sudah bekerja dengan upah yang besar dan duduk di kursi yang empuk.
Dulunya mereka pekerja keras. Ketika saya menjumpainya di kos untuk bermain,
mereka sedang belajar. Ketika saya mencoba mengajaknya main bola, mereka lebih
memilih bermain ke lab untuk belajar jaringan.
Itulah potret dari pengalaman temanku. Mereka selalu
menghargai waktu. Waktu tidak bisa dibeli, waktu juga tidak dikembalikan.
Yakinlah bahwa, belum ada kata terlambat untuk melangkah. Jika anda ragu akan diri
anda, maka anda akan jatuh. Buanglah rasa ragu itu. Tanamkan sikap optimis.
Bukankah kita sering mendengar banyak orang yang sukses tetapi jatuh
berkali-kali. Hanya mereka tidak pernah menyerah. Kemudian apakah anda akan
menyerah begitu saja? Waktu yang bisa menjawabnya. Jadikanlah waktu sebagai
sahabat anda untuk menemani anda belajar. Jadikan waktu sesuatu yang bisa
menjadi hikmah buat anda. Jangan pernah anda menangis i dkemudian hari.
Menangislah sekarang, agar anda bisa memeluk kebahagiaan di masa
mendatang.
Baca juga: Jangan Mencari Kesempurnaan.
0 Komentar untuk "Jika diperkenankan Mengulang Waktu, Apa yang Akan Kau Lakukan?"
Sahabat, silahkan tulis komentar yang membangun, gunakan bahasa yang baik dan sopan. Mari berbagi dalam kebaikan.
Salam perjuangan