Entah judul apa lah itu. Yang jelas saya hanya
ingin mengatakan bahwa: Jika anda mencintai
seseorang, maka jangan lah anda menggantungkan orang tersebut. Dalam artian
jika anda suka ya katakan suka. Jika tidak ya katakan tidak. Itu saja. Mengapa
saya menulis artikel ini?
Saya baru beberapa hari ini bertemu dengan
sahabat. Orangnya baik tentunya. Sudah 10 tahun saya kenal dengannya. Dia
pengajar. Dia memiliki hubungan yang serius dengan calon pendamping hidupnya.
Ia sudah mencintainya dengan sepenuh hati. Bahkan sudah datang ke rumah calon
mertuanya sendiri hanya untuk mengatakan "Saya mencintai anak ibu, dan
saya mau melamarnya menjadi istri saya".
Jelas kan sekarang? Dia bukan hanya berani
berkorban. Dia juga ksatria dengan beraninya datang ke sana, untuk mengutarakan
maksudnya. Entah sampai disana diterima atau ditolak itu merupakan resiko
baginya. Yang terpenting adalah mengungkapkan isi hati itu yang terpenting.
Sampai disana diterima dengan baik dan Alhamdulillah semua keluarganya
menerima. Dan wanita yang dicintainya juga "menerima". Mengapa saya
kasih tanda kutip? Karena masih belum jelas sebenaranya menerima atau tidak.
Lambat laun hubungan itu berjalan dengan baik.
Detik berganti menit, jam berganti hari, dan bulan pun berganti tahun. Hubungan
keduanya kok semakin meregang? Apa penyebabnya? Penyebabnya adalah komunikasi
yang tidak lancar. Terkadang sms sekarang balasanya bisa besok, lusa atau pekan
depan. Itu sungguh menyakitkan. Membalas tidak butuh waktu lama. Misalpun sibuk
bisa dibalas dengan "Maaf mas, aku sedang sibuk, Nanti lagi
ya?" Ngetik kayak gitu nggak butuh 3 menit sis? Buktikan
kalau tidak percaya.
Setelah kejadian itu mbaknya datang ke Jogja.
Temanku menemuinya. Hanya ingin mengatakan bahwa "Hubungan kita harus
dilanjutkan atau tidak? Jika iya rencana ke depan bagaimana?" Namun apa
yang terjadi. Semua diluar prediksi saya sebagai sahabatnya. Padahal semula
sudah sesuai rencana. Namun unpredictable. Loh kok bisa? Jelas
bisa, jika laki-laki banyak menggunakan akalnya, sedangkan perempuan banyak
menggunakan perasaannya. Ini yang akhrinya menjadi beda.
Pekan berlalu, saya sebagai sahabat berharap yang
terbaik. Dia (kata ganti temanku) menghubungi mbaknya. Hanya ingin memastikan
hubungan ini mau dibawa ke mana? Rencana selanjutnya apa? Jangan hanya
digantung nggak jelas begini. Maksudnya itu. Tapi di WhatsApp balasnya lama.
Ditelpon diriject. Apa sih maunya?
Lama kelamaan rasa sabar menunggu semakin hilang.
Entah apa selanjutnya dia berpisah dengan baik-baik. Padahal pengorbanannya
sungguh sudah luar biasa. Saya cukup kaget dengan keputusannya pagi itu. Tapi
sebagai sahabat, saya hanya bisa mendoakan yang terbaik baginya. Jika memang
tidak ada kejelasan dan seakan-akan kok cuma jalan di tempat, mungkin itu belum
jodohnya.
Jujur, saya katakan bahwa "Cinta digantung
itu menyakitkan". Mending memilih yang lain yang jelas dan pasti. Berharap
pada orang yang tidak pasti itu sama juga berharap hujan dimusim kemarau. Omong
kosong. Namun, jika suatu saat dia adalah jodohmu, maka dia pasti akan kembali
kepadamu kawan. Tetap semangat dan tetap jadi diri sendiri.
Baca Juga: Jangan ada kata terlambat untuk belajar
0 Komentar untuk "Jika Mencintai Jangan Menggantungkan"
Sahabat, silahkan tulis komentar yang membangun, gunakan bahasa yang baik dan sopan. Mari berbagi dalam kebaikan.
Salam perjuangan