![]() |
sumber gambar |
Kemudian optimis itu perlu. Kalau gak optimis bisa menjadi penulis ya gak jadi. Awalnya saja sudah melempem duluan. Takut karya anda dibaca orang lain. Sudahlah jika anda sudah bekerja keras dan memiliki karya, serahkan saja karya anda pada publik. Sebaik apa pun tulisan anda, pastilah ada pro dan kontranya. Analaogi lain, sehebat apa pun kondisi lingkungan anda, anda memilih orang yang memiliki kapasitas dan kredibilitas, pastinya juga akan ada masalah juga. Begitu juga tulisan anda, biar saja dikonsumsi publik, jangan sakit hati terhadap kritikan, jadikan itu sabagai pemicu semangat agar ketika menulis ke depannya lebih baik lagi. Namun menulis ya jangan asal menulis. Menulis harus memiliki banyak pengetahuan, caranya :
- Memiliki data. Dalam arti anda memiliki banyak referensi. Sekarang mudah sekali jika anda sudah tersambung dengan internet. Tinggal browsing saja, ketik yang anda cari, maka akan keluar sesuai dengan kata kunci yang anda ketik. Baca itu, pilah dan tulis mana yang penting kemudian kembangkan sendiri. Ya, tapi jangan terus mengandalkan internet. Baca buku juga, gak harus beli. Bisa pinjam teman, atau jika anda tidak sibuk pergilah ke toko buku, baca di sana kan gratis. Pelajari buku-buku best seller, bagaimana judulnya, daftar isinya, sinopsinya dan kontennya. Pahami itu, tiru saja cara itu. Maksudnya modelnya seperti itu, kemudian anda mencari tema yang lain yang sekiranya pembaca akan tersentuh dengan tulisan anda.
- Kedua rajin-rajinlah sharing. Berbagi bersama teman. Obrolkan tema apa, misalnya anda mengambil teman LDR, obrolkan saja dengan teman anda. Bila perlu bikin komunitas, bedah buku satu. Atau bikin cerpen satu atau dua kemudian semua menilainya. Ini bisa menambah wawasan anda. Sekaligus menjadi bahan untuk menulis. Dengan sharing, banyak ilmu yang kita dapatkan. Lihat saja, akan muncul kritikan atau saran. Tentunya ini sangat membangun dan sebagai pengembangan saat anda membuat naskah.
- Ketiga, bergaullah. Bergaul dengan siapa saja. Orang gila pun boleh anda gauli. Bisa-bisa mereka lebih jujur dari kita. Lebih bisa memberikan gambaran betapa indahnya hidup ini buat mereka. Bergaul dengan teman-teman yang sama-sama hobi dengan dunia literasi. ATau tidak harus itu, anda ikut saat ada diskusi buku, pembacaan puisi, bedah buku, dan sebagainya. Pokoknya bergaullah agar wawasan anda jauh. Tidak hanya lateral. Kalau bahasa teman saya itu "mental blok". Taunya cuma itu saja, jika dulu disuruh gambar pemandangan ya gambarnya matahari di tengah, nanti ada gunungnya ditambah ada tanaman padi, dan satulagi ada burung terbang. Padahal tidak melulu itu kan? Nah itu namanya mental blok. Dengan bergaul pola pikir anda bisa berkembang, yang menurut anda benar ternyata orang lain beda, begitu juga menurut anda naskah anda menarik, tapi ketika disuruh baca teman anda kurang menarik. Itulah manfaat dengan bergaul dengan siapa saja, tapi ya harus dipilah-pilah--yang bisa membawa kebaikan buat anda tentunya.
Tag :
Tips menulis
0 Komentar untuk "Ingin Jadi Penulis! Kalau Gak Optimis Gak Jadi"
Sahabat, silahkan tulis komentar yang membangun, gunakan bahasa yang baik dan sopan. Mari berbagi dalam kebaikan.
Salam perjuangan