Saya senang membaca kisah-kisah yang menarik sekaligus humoris dan tentunya mengandung makna. Karena banyak dalam kehidupan ini sudah kehilangan makna hidupnya. Permasalahan tentunya beda-beda. Namun makna menjadi penting jika anda masih ingin mengejar masa depan yang lebih berkualitas dari sebelumnya. Makna bukan saja definisi secara teoritis, namun makna menjadi sangat penting jika terus menerus ditelusuri hingga ke akarnya betapa hebatnya apa yang terjadi di dunia ini.
Judul di atas yang saya tulis yaitu penjual ikan. Ceritanya begini. Siang hari penjual ikan menjajakan ikannya dengan memanggul dua buah ember kanan dan kiri yang berisi ikan. Tentunya air juga. Karena ikan butuh air. Dari pagi hingga sore hari penjual ikan tidak mendapati pembeli yang mau membeli ikannya. Padahal dalam hatinya siapa yang membeli ikannnya akan diberi tambahan atau bonus. Namun sampai mahgrib menjelang tidak satupun pembeli yang mau membeli ikannya.
Karena capek penjual ikan berhenti di bawah pohon besar dan rindang sambil menunggu adzan maghrib. Berharap istirahatnya sejenak bisa melepas letihnya berjalan seharian. Tidak disangka sang penjual ikan tertidur. Saat tidur tanpa ia sadari ada kucing yang melintas dan mendapati ikannya. 1 ekor ikan diambil kucing. Sang penjual tiba-tiba terjaga dari tidurnya kemudian marah dan lari mengejar kucing. Kucing berlari ke kanan kiri, melewati gang, dan jalanan yang banyak lubang. Dan akhirnya kucingpun tidak tertangkap. Dengan raut muka yang marah sang penjual ikan kembali ke bawah pohon untuk mengambil ikan yang 2 ember tadi. Be. Namun apa yang terjadi, ikannya hilang dan embernya pun hilang. Mungkin di ambil maling. Betapa sialnya dia.
Jika anda pikirkan apa yang bisa anda tangkap dari penjual ikan tersebut. Kita sering kali mementingkan hal-hal kecil, dan melupakan hal-hal besar. 1 ekor ikan dicari ke sana kemari namun tidak ia dapatkan, dan ia lupa bahwa ia meninggalkan ikan yang lebih banyak dari apa yang diambil kucing. Begitulah kehidupan, kita harus bisa memilah mana yang harus dipentingkan, dan mana yang bukan skala prioritas. Mungkin itu rezeki kucing karena seharian sang kucing juga belum dikasih makan oleh pemiliknya. Khsunudzon sajalah sama Allah, agar hidupmu lebih berkah, indah, dan mendapatkan pertolongan dariNya. Aamiin.
Tag :
Catatan
0 Komentar untuk "Penjual Ikan"
Sahabat, silahkan tulis komentar yang membangun, gunakan bahasa yang baik dan sopan. Mari berbagi dalam kebaikan.
Salam perjuangan