Jangan Paksa Burung Menjadi Ayam

Sofyan Arif

Tuesday, September 10, 2013

Bagikan :

Tweet

Hidup jangan dipaksa-paksakan jika tidak terpaksa. Masa' burung harus dipaksa jadi ayam, sapi harus dipaksa jadi kelinci. Bagitulah ungkapan dari budayawan Emha Ainun Nadjib atau akrabnya disapa dengan Cak Nun. Yah,

terkadang hidup ini aneh. Semua harus dipaksakan seperti keinginannya. Padahal negara ini adalah negara yang pluralis. Anda bebas melakukan apa saja dan ngapain saja. Asalkan masih berdasar pada tata aturan negara dan agama.

Tidak sedikit dari kita yang baru pintar sedikit saja sudah menggurui. Mereka bahkan menyalahkan yang beda. Mereka menganggap dirinya paling benar. Padahal baru tahu sedikit saja sudah begitu dan berlagak sok keminter. Dosen saya pernah bilang bahwa semakin anda mendalami 1 ilmu dan benar-benar paham dan menjadi ahli, maka anda semakin bodoh. Karena ternyata apa yang anda ketahui baru sebagian kecil dari ilmu Allah SWT yang ada di semesta ini. 

Benar atau salah adalah urusan Tuhan. Itu bukan hak anda untuk memvonisnya. Niat kita adalah mengajak ke kebaikan. Bukan untuk menyalahkan atau membenarkan seseorang. Bisa jadi anda tahu ilmunya dalam bidang ini, sedangkan ia lebih tahu dalam bidang lainnya. Atau mungkin keduanya belum tahu. Dan anda sudah berani menyalahkan orang lain. Janganlah anda bersikap yang demikian ini. Mana mungkin warna merah harus menjadi warna hitam. Jelas beda, apa lagi warna kuning suruh berubah menjadi biru atau hijau. Ya harus pikir-pikir dulu.

Sudah saatnyalah anda bijak menyikapi persoalan. Ingatkan jika mereka sudah jauh dari tata syariat yang digariskan olehNya. Tapi jangan langsung menyalahkan dan menghukum seenak udele dewe. Bisa jadi yang anda salahkan lebih hebat ilmunya dari anda. Atau bisa jadi yang anda salahkan ternyata kelak menjadi guru anda. Sudahlah, jangan sering berdebat benar atau salah. Benar dan salah mutlak Tuhan yang menentukan. Jika anda ingin berdakwah ya berdakwahlah yang baik. Tanpa harus menyalahkan kelompok lain.

Biar saja sapi menjadi sapi, biarkan sapi tetap seperti itu. Kelinci juga kasian jika jadi sapi. Ia nanti tidak imut lagi kan? Niat anda sudah baik jika anda tidak bosan-bosan belajar. Gus Mus pernah matur "Jangan pernah berhenti belajar". Itu lah kuncinya. Mungkin sekarang hati anda sering dendam dan tidak suka terhadap perbedaan karena anda sudah berhenti belajar. Jika anda belajar secara terus-menerus maka anda akan menemukan bahwa perbedaan itu indah. Dan anda tidak akan memvonis lagi agar burung berubah menjadi ayam. :) 

sumber gambar

Tag : Serba-serbi