![]() |
sumber gambar |
Ketika pemain bola ingin
mencetak gol, ada beberapa cara yang bisa dilakukan. Menendang bola
sekencangnya ke arah gawang agar bola bergulir kemudian masuk ke gawang. Ada yang
menggunakan kepala untuk menyundul, ada juga yang menggunakan tangan
seperti Maradona (namun ini di tidak lumrah). Sewajarnya hanya menggunakan kepala dan kaki.
Ada hal yang menarik tentang bermain bola. Coba saja lihat,
seringkali bola yang ditendang atau disundul mengenai mistar atau
pun tiang gawang. Jika tidak ada mistar atau tiang gawang tentunya bola
tidak akan gol. Loh kok bisa? Ya batasan gawang itu kan ada mistar dan
tiangnya. Kemudian yang menjadi persoalan adalah mengapa bola itu harus
membentur mistar atau tiang? Atau kita sering melihat bola sudah
mengenai mistar kemudian mantul mengenai tiang gawang dan tidak terjadi gol. Sementara pemain
yang menendang bola lalu mengenai mistar akan merasa kecewa. Lebih baik melenceng jauh. Jika mengenai mistar kecewanya akan luar biasa. Gol pun tak kunjung tiba.
Mari kita analogikan. Kejadian di atas mirip dengan kehidupan. Ada aturan yang harus kita patuhi. Bagaimana agama menjadi pembatas boleh dan tidaknya kita melakukan sesuatu. Namun yang harus kita terima adalah apa yang dilarang oleh agama jelas itu yang membuat hidup kita akan menjadi buruk. Mistar dan tiang menjadi batasan boleh dan tidaknya kita melakukan sesuatu. Sedangkan bola adalah perilaku kita.
Mari kita analogikan. Kejadian di atas mirip dengan kehidupan. Ada aturan yang harus kita patuhi. Bagaimana agama menjadi pembatas boleh dan tidaknya kita melakukan sesuatu. Namun yang harus kita terima adalah apa yang dilarang oleh agama jelas itu yang membuat hidup kita akan menjadi buruk. Mistar dan tiang menjadi batasan boleh dan tidaknya kita melakukan sesuatu. Sedangkan bola adalah perilaku kita.
Jika perilaku kita baik maka kita akan terus menuju ke
kehidupan yang abadi. Boleh jadi kita sering melakukan kesalahan, dengan
analogi bola yang kita tentdang mengenai mistar , atau tiangmelulu . Kapan terjadinya gol? Nah, jika kita berjuang terus maka gol itu
akan tiba. Itu pasti. Kemenangan akan kita raih dan tim kita menjadi pemenang. Kesuksesanlah yang akan anda rasakan. Jangan pernah menyerah jika
bola mengenai mistar atau tiang. Kejadian itu merupakan jalan terjal
yang harus kita lalui. Lama-lama dengan kerja keras, yakinlah anda
akan bisa mencetak gol.
Ketika bola mengenai mistar bisa dianalogikan apa saja. Namun intinya sama. Kesuksesan itu butuh gagal duluan. Tidak langsung plung langsung sukses. Yakinlah bola yang sekarang anda pegang yaitu berupa keyakinan dan rasa optimis akan membuahkan hasil. Jangan sedikit-sedikit ketika bola menyentuh tiang kemudian kecewa berlebihan dan tidak mau main bola lagi. Eh, bukan itu saja. Anda memilih untuk meninggalkan permainan bola. Padahal itu yang anda sukai. Bagaimana bisa anda bermimpi menjadi pemain bola yang besar, kemudian gagal mencetak gol baru satu kali saja sudah memilih berhenti bermain. Saudaraku. Ayolah tetap maju. Yakinlah jalan yang terjal itu bisa anda lewati. Yakinlah bola itu bisa masuk ke gawang walaupun harus mengenai mistar dulu baru gol. Jangan pernah menyerah.
Ketika bola mengenai mistar bisa dianalogikan apa saja. Namun intinya sama. Kesuksesan itu butuh gagal duluan. Tidak langsung plung langsung sukses. Yakinlah bola yang sekarang anda pegang yaitu berupa keyakinan dan rasa optimis akan membuahkan hasil. Jangan sedikit-sedikit ketika bola menyentuh tiang kemudian kecewa berlebihan dan tidak mau main bola lagi. Eh, bukan itu saja. Anda memilih untuk meninggalkan permainan bola. Padahal itu yang anda sukai. Bagaimana bisa anda bermimpi menjadi pemain bola yang besar, kemudian gagal mencetak gol baru satu kali saja sudah memilih berhenti bermain. Saudaraku. Ayolah tetap maju. Yakinlah jalan yang terjal itu bisa anda lewati. Yakinlah bola itu bisa masuk ke gawang walaupun harus mengenai mistar dulu baru gol. Jangan pernah menyerah.
Tag :
Serba-serbi
0 Komentar untuk "Ketika Tendanganmu Mengenai Mistar"
Sahabat, silahkan tulis komentar yang membangun, gunakan bahasa yang baik dan sopan. Mari berbagi dalam kebaikan.
Salam perjuangan