"Sebaik-baik manusia adalah yang berguna bagi yang lainnya"

Selamat Datang di Sofyan Blog's - "Kesuksesan hanya milik mereka yang mau berjuang"

Jika Kawanmu Orang Gila

sumber gambar
Kawan, jika suatu saat nanti anda mendapati orang gila. Apa yang akan anda lakukan? Membenci, menjauhi atau bahkan menyayanginya. Bersahabat dengan orang gila bukanlah perkara mudah. Anda harus pintar-pintar beradaptasi. Kadang anda harus ikut menggila, dan kadang anda harus bersikap normal. Sungguh akan terasa ikhlas orang gila bersahabat dengan anda. Pun seharusnya dengan anda. Anda yang jelas diberi kesempurnaan akal oleh Tuhan harusnya lebih ikhlas bersahabat dengannya.

Apalagi anda baik hati: sering ngasih sarapan, menyapanya ketika menjumpainya, dan kadang-kadang anda mau mengajak jalan-jalan walau sekedar menggunakan motor tua. Kemudian apakah itu membuatmu merasa diasingi orang lain? Bisa iya bisa tidak. Jika mereka menganggap anda sudah seperti orang gila, bisa jadi anda dijauhi kemudian diasingkan. Tetapi jika orang yang menganggap anda sudah mau berpikir panjang---orang gila juga manusia maka mereka seharusnya tidak menganggap anda demikian.


Mari kita bandingkan, lebih baik mana anda bersahabat dengan orang gila atau bersahabat dengan orang yang sok baik tetapi perilakunya merampas uang rakyat? Apa-apa mengatasnamakan rakyat, namun hasilnya tidak ada yang sampai di tangan rakyat. Janji-janji palsu ketika kampanye, ingin membuktikan bahwa dirinya pantas dipilih dibandingkan dengan calon lainnya. Bukankah itu hanya sebuah omong kosong

Coba jika anda bersahabat dengan orang gila, anda tidak merasa digurui, anda tidak merasa dibohongi dan bahkan anda bisa belajar darinya. Ia tersenyum dan bahkan tertawa sendiri ketika berjumpa orang lain, atau bahkan ketika sendiri tanpa ada siapapun. Orang gila akan tertawa lepas tanpa dosa--itu merupakan keikhlasannya mau bersahabat dengan Anda secara baik. Jelaslah bahwa orang gila memiliki tingkat kebahagiaan yang luar biasa di bandingkan dengan anda (mungkin).

Tetapi jika anda ditawari menjadi orang gila atau menjadi manusia normal jelaslah bahwa pilihan anda menjadi manusia normal. Anda bisa menghargai orang gila kemudian belajar banyak darinya. Tetapi orang gila akan begitu-begitu saja. Banyak tingkah laku anehnya menjadi contoh buat kita. Bayangkan saja, dulu ketika di depan rumah saya ada orang gila meminjam korek api. Kemudian ia mengumpulkan sampah dan dibakarnya. Walaupun korek api tersebut tidak pernah kembali ke tangan saya lagi. Tidak masalah bagi saya demikian itu, tetapi pelajaran mengumpulkan sampah dan mau membakarnya menjadi contoh yang luar biasa. Jarang saya melakukannya tetapi orang gila tersebut bisa. Terus jika demikian ini, saya dan orang gila baik mana? Saya belum ingin menjawabnya, karena saya malu sama Tuhan belum bisa melestarikan apa yang Ia berikan kepada saya. Saya masih membuang sampah sembarangan, dan belum bisa menjaga dengan baik apa yang Tuhan berikan. 

Semoga kita semua terketuk hatinya untuk selalu membuka hati pada siapa saja dan mau menjaga apa yang Tuhan titipkan kepada kita. Sehingga kita bisa menjadi manusia yang benar-benar manusia. Tulisan ini bukan untuk meremehkan orang gila. Mereka juga manusia yang harus kita dekati--menjadikannya sahabat. Pun bukan untuk dikesampingkan. Seharusnya kita bisa berpikir luas dan bisa menjadikannya teladan buat kita. 

Tag : Serba-serbi
0 Komentar untuk "Jika Kawanmu Orang Gila"

Sahabat, silahkan tulis komentar yang membangun, gunakan bahasa yang baik dan sopan. Mari berbagi dalam kebaikan.
Salam perjuangan

Back To Top