![]() |
sumber gambar |
Hujan acapkali disalahkan. Gara-gara hujan telat berangkat ke kantor, gara-gara hujan cucian yang sudah dijemur seharian basah, gara-gara hujan tidak bisa berangkat main. Loh, hujan kok disalahkan. Misal ada pertanyaan begini "Kamu mau nggak tidak ada hujan setahun?" Pastinya kita semua akan geleng-geleng kepala. Tidak ada hujan debu beterbangan, jalan-jalan seakan-akan kering retak dan gersang. Pun begitu pula petani sedih karena tanaman padi mereka tidak bisa tumbuh atau mungkin bisa jadi tidak akan panen.
Lalu jika hujan turun apa yang akan kita lakukan? Syukur. Ya, syukur akan apa yang selalu diberikan Tuhan oleh kita. Jika kita menyalahkan hujan yang turun, tentunya kita menyalahkan juga siapa yang membuat hujan itu. Tidak pantas manusia untuk menyalahkan demikian. Jika hanya ngedumel sedikit "Hmm, hujan kok ngak mandek-mandek" Mungkin masih bisa dimaklumi. Tapi tiap kali datang hujan kemudian kita menyalahkan itu yang tidak boleh.
Hujan adalah berkah dan angerah yang diberikan oleh Allah kepada semua makhluk. Makhluk di bumi akan merasakan semua --manusia, hewan, dan tumbuhan--akan selalu senang dengan hadirnya hujan. Kambing yang kita anggap paling takut dengan hujan pun minumnya juga air. Itu menandakan bahwa air adalah kebutuhan primer bagi makhluk yang ada di bumi ini.
Terakhir, hujan bisa membuat tidur kita tambah nyenyak. Hujan semakin deras tidur kita semakin pulas. Maka jangan pernah menyalahkan hujan. Syukuri apa yang Tuhan berikan kepada kita. Toh kita adalah titipan Tuhan ada akan kembali kepada-Nya. Terima kasih atas apa yang diberikan olehMu ya Allah. Semoga Bayi dalam kandungan istri saya selalu sehat, sempurna, selamat ibu dan bayinya. Dan semoga lahir menjadi laki-laki yang sholeh. Aamiiin.
Tag :
Serba-serbi
0 Komentar untuk "Hujan di Sore Hari : Doa Untuk Calon Putraku"
Sahabat, silahkan tulis komentar yang membangun, gunakan bahasa yang baik dan sopan. Mari berbagi dalam kebaikan.
Salam perjuangan