Pesantren mendidik manusia agar lebih mengenal Tuhannya.
Tidak hanya tentang ilmu agama saja yang tinggi, namun mendidik manusia supaya
hidupnya lebih bermakna nantinya. Lingkungan pesantren biasanya mengajarkan 2
hal. Ilmu fikih dan ilmu 'alat. Dua hal tersebut menjadi pondasi adanya
pesantren. Pesantren lahir di tengah kegelisahan masyarakat betapa
butuhnya pendidikan yang benar-benar mendidik tentang perilaku
santri-santrinya. Jika tidak, siapa yang akan mengawasi generasi muda yang ke
depannya bisa berbahaya.
Haflah Akhirussanah PP Darul-Muttaqien Jambi (Pesantrenku) |
Tidak kalah hebatnya, santri-santri di sana kerap kali
mengirimkan tulisan-tulisannya diberbagai media. Seperti majalah sastra
terbesar di Indonesia misalnya Horizon. Tidak sampai disitu, santri-santri juga
mengirimkan tulisannya ke koran-koran lokal, dan banyak sekali yang sudah
diterbitkan. Hal ini sangat menguntungkan sekali. Selain belajar tentang ilmu
keagamaan juga mendapatkan ilmu tentang sastra. Mereka berpuisi dengan sangat
puitis. Bersair indah menembus batas. Ketika matahari menyapa bumi,
santri-santri menggenggam kitab kuningnya untuk mengaji. Tatkala mega merah di
sore hari telah hilang dan mata sudah mulai mengantuk. Dari bilik kamar
tedengar bait-bait puisi yang terlantun, bait-bait nadom yang
diulang-ulang, dan bahkan belajar diskusi tentang bagaimana menghadapi
kehidupan.
Begitulah pesantren mengajarkan santri-santrinya. Pesantren
konvensional atau klasik memiliki kiai-kiai hebat. Tapi jarang sekali di
ekspose di media. Para ustadz-ustadz yang (mohon maaf) masih pas-pasan ilmunya
terkadang sudah di ekspose dan bahkan ada sebagian yang masih salah dalam
mengalunkan kalimah-kalimahNya namun sudah berani memberikan fatwa. Hal ini
perlu diwaspadai. Karena di pondok-pondok yang klasik biasanya mengajarkan hal
yang dasar dulu seperti tajwid, tauhid, safinatunnajah, dan akhlak.
Pelajaran ini dimaksudkan agar santri-santi benar dalam membaca AL-Qur'an dan
paham benar tentang fikih-fikih dasar. Dari sinilah sastra juga lahir dengan
berbagai gaya pesantrennya. Dengan tema yang tidak jauh dari Ketuhanan,
kemanusiaan, dan tema-tema lain yang masih berkaitan.
Baca juga: Dari Pesantren Lahir Penulis andal
Tag :
Pojok Pesantren
0 Komentar untuk "Bagaimana Peran Pesantren Melahirkan Karya Sastra?"
Sahabat, silahkan tulis komentar yang membangun, gunakan bahasa yang baik dan sopan. Mari berbagi dalam kebaikan.
Salam perjuangan