Sekolah Umum atau Sekolah Agama?

Sofyan Arif

Sunday, July 9, 2017

Bagikan :

Tweet

"Mau nerusin sekolah ke mana Nak?" Tanya ibu.

"Ke SMP Favorit mak" . Jawabku.

"Ngak ke Pesantren saja?"

"Ngak Mak, males di sana ngaji terus. Ke Sekolah umum saja".

"Terus yang doain mak kalau emak sudah meninggal siapa?"

Aku terdiam. Merenung panjang. Sampai akhirnya aku meninggalkan emak yang sedang

duduk di kursi tua. Bapak sudah meninggal saat aku masih kecil. Kakak perempuanku sudah menikah dan ikut suaminya. Sedangkan emak cuma bersamaku. Jualan gorengan di depan rumah. 

Aku kepikiran terus apa yang emak sampaikan. Kalau misal aku sekolah tinggi kemudian dapat ijazah, bisakah aku mendoakan emak? Membaca Al Qur'an dengan fasih, memahami ilmu fikih, membaca tahlil, mendoakan emak, mendidik anak-anakku kelak jika aku sudah menikah. Apa yang aku kirimkan hanya sebatas ijazah. Ilmu umum itu penting, tapi ilmu agama lebih penting. Jika bisa, semua harus digapai dengan sungguh-sungguh.

Pagi hari selepas sholat subuh emak membangunkanku. 

"Bangun nduk, Sholat subuh dulu". Ku Kucek mataku sambil ku pandangi wajah emak yang semakin lama semakin lemah. Aku bangun, ambil air wudhu kemudian bergegas sholat. Selapas sholat aku ke dapur membantu emak memasak nasi.

"Mak, aku mau ke pesantren."

Emak langsung memelukku dan meneteskan air mata.  Serasa tidak percaya yang aku awalnya keras tidak mau ke pesantren akhirnya luluh juga. Aku selalu merasa bahwa hidup ini butuh perjuangan. Aku di Pesantren juga harus sekolah. Bisa mengambil sekolah yang berbasis keagaamaan ataupun paket. Yang jelas kelak aku harus bisa mendapatkan ijazah SMP/MTS dan SMA/MA. Untuk meneruskan ke perguruan tinggi.

Terima kasih emak. Jika waktu itu emak tidak mengingatkanku untuk belajar di pesantren entahlah apa jadinya aku. ?

I Love u Mom.

Tag : Pojok Pesantren