"Sebaik-baik manusia adalah yang berguna bagi yang lainnya"

Selamat Datang di Sofyan Blog's - "Kesuksesan hanya milik mereka yang mau berjuang"

Akhir Zaman

Sering kita mendengar dari sebuah lagu, atau saat nongkrong di angkringan, pinggir jalan, bahkan sampai gedung DPR pun berbincang-bincang--bahwa sekarang sudah akhir zaman. Di mana keadaan ini sudah terbolak-balik. Laki-laki berpakaian seperti perempuan, begitu juga perempuan berpakain seperti laki-laki. Coba kita telaah sebentar lirik lagu berikut:

Jaman wis akhir
Jaman wia akhir bumine goyang
Akale jungkir, akale jungkir, negarane goncang

Ketika zaman sudah mendekati tua. Atau bisa disebut dengan zaman modern yang penuh dengan budaya modernisasi. Di mana kita seakan-akan sudah lupa bahwasanya zaman ini sudah berada pada titik nadir. Kejahatan merajalela, anak tega membunuh ayahnya. Pun sebaliknya. Penganiayaan, pembunuhan, pemerkosaan manghiasi layar televisi kita setiap hari. Hampir semua media menyajikan kabar yang sangat mengerikan. Anak yang masih segar cara berpikirnya akan diajak berpikir terlalu jauh. Apa yang disuguhkan terkadang tidak memperhatikan siapa yang menjadi pemirsanya. 

Hmm.., tapi sudahlah. Namanya juga zaman akhir. Disebutkan bahwa zaman akhir bumi akan bergoncang. Tanda-tanda yang sering kita rasakan adalah gempa bumi. Bisa terjadi karena patahan lempengan tanah yang berada dalam perut bumi atau benturan yang terjadi di dalamnya atau semacamnya. Bukan itu saja, gunung-gunung sudah memuntahkan isi perutnya. Wedus gembelnya jika mengenai kulit kita sontak langsung melepuh. Kejadian seperti ini sedang kita rasakan. Bagaimana gunung sinabung di Sumatera sudah mencapai tahap "Awas". Begitu juga merapi. Tanpa ada tanda-tanda terlebih dahulu tiba-tiba mengeluarkan asap tebal yang membumbung ke udara menuju arah Boyolali.
sumber
 

Fenomena alam seperti itu sangat sulit diprediksi. BMKG saja masih kesulitan mendeteksi bagaimana merapi akan mengeluarkan lahar. Ilmu apa pun bisa dikalahkan oleh Allah SWT. Hanya saja manusia harus memiliki cara bagaimana kejadian alam ini bisa diantisipasi sedini mungkin. Bisa jadi dengan cara berdoa bersama, bersedekah, saling silaturrahmi atau sama-sama mensejahterakan tetangganya. Berita tadi siang membuat saya tercengang. Bagaimana warga yang terkena busung lapar kemudian dibawa ke rumah sakit. Eh, disana bilangnya "anak ibu tidak sakit apa-apa. Silakan dibawa pulang". Alasan formalitas yang menurut saya sangat kejam. Kenapa tidak sebaiknya bilang saja "Ibu pulang saja karena ibu tidak punya uang untuk mengobatkan anaknya". Ini kan lebih gamblang. 

Memang kenyataan akhir zaman sudah menyayat hati. Siapa yang tidak tahan pasti akan jatuh. Yang kaya menambah kekayaannya, sedangkan yang miskin tambah miskin. Namun saya masih menyakini masih ada orang-orang yang memiliki jiwa dermawan. Mengasihi sesama dan mencoba mensejahterakan tetangga-tetangganya. Manusia semacam inilah yang sangat diperlukan. Kita tidak butuh orang yang pandai berbicara--bahkan hebat berdebat--namun aksi untuk masyarakat nol. Tidak ada sama sekali. 

Memang inilah pertanda akhir zaman. Manusia, alam, hewan, dan semua makhluk yang ada di bumi ini sudah jenuh. Manusia memperlakukan hewan semena-mena, pepohonan ditebang sembarangan, pemukiman diganti pabrik yang penuh dengan asap racun, sampah dibuang di sungai-sungai. Apa yang terjadi? Bumi tidak mampu lagu mengampuni manusia yang seperti itu. Memang kejadian yang ada sudah sangat memprihatinkan. Namun semua ini bisa kita atasi dengan cara mengencangkan iman. Manusiakan manusia, cintai semua mahklukNya dengan cara-cara yang baik. Semoga tanda-tanda akhir zaman bertambah baik. Percik-percik cahaya ilahiyah merasuki jiwa-jiwa kita. Para koruptor semoga cepat taubat juga. Karena kami sudah muak dengan perilakumu itu. Semoga Tuhan mengampuni dosa kita semua. Waallhu'alam Bisshowab

Tag : Catatan
0 Komentar untuk "Akhir Zaman"

Sahabat, silahkan tulis komentar yang membangun, gunakan bahasa yang baik dan sopan. Mari berbagi dalam kebaikan.
Salam perjuangan

Back To Top