"Sebaik-baik manusia adalah yang berguna bagi yang lainnya"

Selamat Datang di Sofyan Blog's - "Kesuksesan hanya milik mereka yang mau berjuang"

Bangkitkan Kembali Semangat Menulismu!

sumber gambar
Yah. Saya harus menyelesaikan novel saya. Harus itu. Nah ini pembaca sudah tahu kan apa kata yang akan saya ketik selanjutnya. TAPI. Hmm, tapi memang menulis tidak semudah para penulis yang sudah malang melintang dalam dunia kepenulisan. Kok berat rasanya untuk melanjutkan? Suasana untuk kembali menata kosakata dan merangkai menjadi kalimat-kalimat belum juga saya rampungkan. Padahal harus rampung. Lalu?

Padahal saya tahu Ernest Hemingway pernah berkata begini "Kau harus terus menulis bahkan saat suasana hati sedang tidak enak. Hanya ada satu hal yang harus kau lakukan saat menulis novel, yaitu terus menulis sampai selesai." ~ ERNEST HEMINGWAY dalam suratnya kepada F. SCOTT FITZGERALD. Itu loh sudah jelas-jelas tertulis harus menulis saat suasana enak atau tidak. Huh, saya cukup jengkel dengan diri saya sendiri. Waktu luang banyak tersita. Jujur bulan ini sibuk dengan tesis, membuat proposal pesantren di desa saya, dan lain sebagainya. Jujur saya sibuk. Tapi saya yakin saya masih memiliki banyak waktu yang tersisa. Tapi saat waktu luang itu perasaan malas muncul. 

Padahal Pak Dwi pemilik pesantrenpenulis.com pernah bilang begini dalam tulisannya di blognya kalau tidak salah, hehe. "Penulis kok menunggu mood? Kapan kamu kamu mood. Ah ntar aja masih nggak mood" Nah jelas kan? Kalau mau jadi penulis jangan menunggu mood. Tapi manusiawi kan? Pasti beliau akan bilang lagi "Itu alasanmu saja mas". Gubrak. "Iya pak". Waduh, aku harus bagaimana? Artikel sudah aku lahap tentang semangat menulis, beberapa motivasi sudah aku baca. Hasilnya kok masih begini. Niat sudah coba aku luruskan tapi kok masih saja sering timbul rasa malas. Apakah niatku benar-benar belum lurus?

Hari ini aku ingin mengembalikan semangatku. Jika aku menunda-nunda kapan selesai novelku. Semakin ditunda semakin menumpuk beban kita. Tuh tahu kan kamu Sofyan? Iya saya tahu dan sadar betul itu. 

"Lalu mengapa bingung ngelanjutin nulis?" 

"Bahasa saya kaku dalam novel itu, lalu suasana emosi belum begitu dapet" 

"Ah, itu alasanmu saja untuk tidak mau ngelanjutin nulis!"

Jleb. Nusuk banget itu. Yah, jujur saja mungkin itu jawaban paling masuk akal. Tapi saya masih bingung. Kok tulisan saya masih terasa hambar. Bumbu-bumbunya masih sedikit. Padahal sudah membaca referensi. Atau jangan-jangan otak ini yang tidak mau berpikir keras?




Tag : Catatan

Related Post:

0 Komentar untuk "Bangkitkan Kembali Semangat Menulismu!"

Sahabat, silahkan tulis komentar yang membangun, gunakan bahasa yang baik dan sopan. Mari berbagi dalam kebaikan.
Salam perjuangan

Back To Top