Orang pintar itu siapa?

Sofyan Arif

Tuesday, April 8, 2014

Bagikan :

Tweet

sumber gambar

Tidak biasanya saya mendengarkan radio. Namun malam ini rasanya ingin sekali mendengarkan radio. Nonton siaran televisi sudah bosan, acara selain tayangan bola hanya seperti itu saja. Kalau nggak gosip, berita politik, ya sinetron remaja yang kurang mendidik. Mendengarkan radio memiliki sensasi yang luar biasa. Ada yang sedang memutar lagu pop, dangdut, dan campursari. Eh, ada juga radio yang sedang wayangan semalam suntuk. Dini hari biasanya orang tua lebih suka menikmati wayangan dengan lakon Semar, Gareng, Petruk dan Bagong. Walaupun tidak begitu paham artinya, namun saya suka dengan wayang. Wayang adalah hasil karya anak Indonesia dan ini harus dibudayakan.

Acara radio malam ini adalah lagu campursari klasik. Lagu-lagu yang diputar seperti bengawan solo, caping gunung, perahu layar dan lainya. Pembawa acaranya pun kocak, menerima telepon untuk merequest lagu dengan gaya kocak. Ada yang meminta lagu yang sudah sangat jadul sekali. Sampai saya tidak tahu lagu apa. Disela-sela menerima telepon, pembawa acara biasanya membacakan atensi yang sudah dikirim melalui SMS. Ada yang mengirim SMS menggunakan bahasa jawa. Isi yang disampaikan menurut saya luar biasa. Walaupun itu bahasa jawa namun jika ditafsrikan dalam bahasa Indonesia kurang lebih artinya begini "orang pintar jika tidak mau meminta bantuan orang lain maka dia belum pantas disebut manusia. Orang pintar jika masih rada mau meminta oranglain maka dia hanya pantas disebut setengah manusia. Namun orang pintar yang mau meminta bantuan orang lain maka ia adalah manusia".

Tiga makna yang menurut saya dalam banget. Ada ilmu yang bisa saya dapatkan saat mendengarkan radio malam ini. Toh itu memang kenyataan. Banyak orang pintar yang sok keminter. Merasa dirinya paling pintar. tanpa perlu minta bantuan orang lain. Padalah kita jelas makhluk sosial. Dimanapau kita pasti membutuhkan orang lain. Apakah mau saat kita meninggal nanti tidak ada orang lain yang meruwat jenazah kita? Karena kita dulunya merasa pintar dan nggak butuh dengan orang lain?

Boleh kita pintar, atau mungkin itu harus. Orang yang sudah merasa pintar sejatinya adalah dia mulai bodoh. Batas kepintaran seseorang seharusnya tidak terukur. Mungkin kita pintar dalam hal ini, tapi kita belum tentu bisa dalam hal itu. Begitulah hidup. Tidak mungkin kita menjadi ahli dalam semua bidang. Maka janganlah merasa pintar. Apalagi sombong dengan kepintaran anda.

Akhrinya, dari radio yang saya dengarkan malam ini, saya belajar memaknai hidup dengan cara yang luas. Jangan pernah merasa kita itu hidup sendiri. Sesekali cobalah mendengarkan radio atau media apa saja yang kira-kira berguna. Daripada kita hanya menonton film yang nggak  mendidik. Ya kan? Yang jelas malam ini ada pelajaran berharga yang kita dapat. Dan semoga ini bisa bermanfaat bagi pembaca. Orang pintar adalah orang yang mau menghargai orang lain. Orang pintar adalah orang yang bisa berguna buat orang lain. Orang pintar adalah orang yang tidak sungkan membantu dan minta dibantu orang lain. Dan terakhir adalah orang pintar adalah orang yang tidak pernah kenal lelah untuk terus belajar dan mau membuat orang lain pintar sepertinya. 

Tag : Catatan, Serba-serbi