Membaca 1 Mei Hari Buruh Sedunia

Sofyan Arif

Thursday, May 1, 2014

Bagikan :

Tweet

sumber gambar

Buruh menjadi bagian yang tak lelah untuk dibicarakan. Dari sisi manapun ada yang menilai baik dan buruk tentang buruh. Hari buruh yang bertepatan dengan tanggal 1 Mei atau disebut juga May Day. 1 Mei menjadi hari yang fenomenal bagi kalangan buruh. Begitu juga saya. Ada celetukan begini: "Dulu nenek dan kakek buruh tani. Pamanku buruh bangunan dan ibuku buruh tani. Aku sekarang buruh kertas. Memang kami berasal dari keluarga buruh. Semoga keturunanku lebih baik nasibnya. Aamiin."

Nasib buruh masih saja dianak tirikan. Bukan saja pengusaha yang semakin enggan memberikan pesangon. Tetapi gaji buruh juga kecil. Bahkan ada yang tidak sesuai dengan UMR. Nasib buruh memang begini atau mungkin sudah takdirnya harus begini. Tapi pemerintah harus bisa melek dan sedikit memprioritaskan kaum buruh. Jangan hanya mengurus para koruptor saja yang hanya pura-pura ditangkap kemudian divonis berapa tahun dan tiba-tiba keluar. 

Buruh menjadi bagian penting dari masyarakat. Bisa dibayangkan bagaimana jika tidak ada buruh. Bangunan besar menjulang, jalan layang, hotel berbintang siapa yang mau bekerja. Jawabannya adalah buruh. Namun upah yang diberikan belum memadai. Atau buruh sendiri yang selalu merasa kurang? Saya rasa masyarakat juga tahu kalau gaji buruh sekarang berapa. Bisa dijawab sendiri.

Untuk itu dengan memperingati hari buruh sedunia saya mengucapkan selamat hari buruh, selamat berjuang. Semoga ada kebijakan yang memihakmu. Turunlah ke jalan jika perlu untuk meminta kebijakan yang memihak. Namun harus dengan santun. Tidak ada perusakan tempat-tempat umum. Karena jika terjadi perusakan maka sebagai gantinya adalah uang rakyat juga. Hari ini merupakan hari pembebasan strata sosial dan hari ini juga merupakan hari perjuangan pembebasan kelas. Selamat hari buruh. Semoga jasamu akan terbalas.  

Tag : Serba-serbi