DIVERSIFIKASI TERKAIT, KOMPETENSI UTAMA
DAN KINERJA CORPORATE
![]() |
Ilustrasi Gambar |
Meskipun penelitian akademik tentang
keuntungan diversifikasi terkait sudah diteliti hampir 30 tahun, masih saja ada
perselisihan tentang bagaimana dan kapan diversifikasi dapat digunakan untuk
membangun keuntungan kompetitif yang dapat berjalan lama (Hoskisson dan Hitt,
1990, Ramanujam dan Varadarajan, 1989; Reed dan Luffman, 1986). Dalam jurnal ini
kami menyatakan bahwa perselisihan yang ada terjadi karena dua alasan utama :
(a) cara tradisional pengukuran hubungan antara dua perusahaan bersifat tidak
sempurna karena menolak “kepentingan strategis” dan persamaan pokok aktiva
perusahaan-perusahaan tersebut. Juga karena ukuran tradisional melihat hubungan
hanya pada tingkat pasar atau industry, (b) keterbatasan cara pemikiran
tradisional para peneliti mengenai hubungan, terutama karena ini cenderung menyamkan keuntungan hubungan dengan eksploitasi statis ekonomi
jangkauan (amortisasi aktiva); dengan demikian menolak kontribusi utama
diversifikasi terkait untuk bertahan lama, keuntungan kompetitif bersifat
potensial untuk perusahaan dalam rangka memperluas persediaan aktiva
strategisnya dan menciptakan keuntungan kompetitif baru yang lebih cepat dan
dengan biaya yang lebih rendah daripada para pesaingnya yang tidak melakukan
diversifikasi lintas bisnis terkait. Uji empiris mendukung pandangan kami bahwa
hubungan “strategis” bersifat unggul dalam hubungan pasar untuk melakukan
prediksi ketika pelaku diversifikasi terkait menunjukkan kinerja yang lebih
baik daripada diversifikasi tidak terkait.
Untuk memprediksi seberapa banyak
strategi diversifikasi terkait akan berkontribusi unggul, pendapatan jangka-panjang diperlukan untuk
membedakan empat jenis keuntungan potensial pada diversifikasi terkait. Kami
menyebut empat keuntungan potensial diversifikasi terkait dengan sebutan
“amortisasi aktiva”, “peningkatan aktiva”, “penciptaan aktiva”, dan “pemecahan
aktiva”.
Kami menyatakan bahwa nilai jangka
panjang diversifikasi terkait tidak terlalu bersandar pada pengeksploitasian
ekonomi jangkauan (amortisasi aktiva) – dimana keuntungan terutama bersifat
jangka pendek- tetapi mengijinkan corporation
untuk memperluas persediaan aktiva strategis mereka dengan lebih banyak
biaya secara efisien.
Ini berarti bahwa dalam sebagian besar
kasus, persamaan proses pada aktiva strategis diperluas dan aktiva strategis
baru yang diciptakan berkedudukan lebih penting daripada persamaan statis
antara aktiva strategis yang dihasilkan dari proses tersebut. Perusahaan yang
melakukan diversifikasi lintas “pasar terkait” dimana aktiva strategisnya
sedikit atau proses yang diperlukan untuk meningkatkan dan menciptakan mereka
memiliki konteks spesifik tidak dapat diharapkan untuk menunjukkan kinerja yang
lebih baik dibandingkan pelaku diversifikasi tidak terkait.
UKURAN HUBUNGAN
Strategi diversifikasi terkait dianggap
lebih unggul daripada diversifikasi tidak terkait, karena mengijinkan
perusahaan untuk mengeksploitasi hubungan diantara unit-unit perusahaan yang
berbeda. Terutama, corporate yang
melakukan diversifikasi terkait diharapkan untuk mengidentifikasi aktiva
penting yang terletak dalam salah satu SBUnya dan kemudian menyalurkan dan
memanfaatkannya untuk SBU yang lainnya.
Meskipun
keuntungan strategi diversifikasi terkait biasanya memunculkan istilah biaya
keuntungan diferensiasi yang berasal dari pemanfaatan lintas pokok asset
perusahaan, pengukuran sebenarnya hubungan antara dua perusahaan seringkali
tidak mempertimbangkan pokok aktiva yang terletak dalam perusahaan-perusahaan
tersebut. Kami tidak meragukan bahwa pengukuran tradisional dapat menerima
perwakilan dari apa yang berusaha mereka ukur. Faktanya, jika pengukuran tersebut
tidak mengalami bias sistematis, seseorang akan mempertimbangkan mereka sebagai
suatu cara “yang cukup bagus” untuk mengganti biaya dan waktu yang digunakan
untuk melakukan pengukuran ideal.
Ini
menyatakan bahwa pengukuran hubungan harus dilakukan pada bukan yang hanya
mempertimbangkan apakah aktiva tingkat
pokok SBU perusahaan berhubungan, tetapi juga mempertimbangkan apakah
aktiva-aktiva tersebut merupakan sumber potensial untuk keuntungan kompetitif.
Meskipun pengukuran tradisional mengenai hubungan melakukan kinerja yang baik
dalam mendapatkan hubungan pokok asset, namun mereka secara konsisten menolak
evaluasi apakah aktiva tersebut merupakan aktiva ‘strategis’ karena mereka
tidak secara eksplisit mempertimbangkan pokok aktiva.
Aktiva strategis
Untuk memenangkan keuntungan kompetitif
di suatu pasar, perusahaan memerlukan kemampuan untuk menyampaikan sekumpulan
keuntungan konsumen dengan biaya yang lebih rendah daripada para pesaingnya,
atau memberikan banyak keuntungan pada konsumen yang tidak dapat ditiru oleh
para pesaingnya (Porter, 1980). Ini dapat dilakukan dengan memanfaatkan
pembelanjaan biaya dan diferensiasi dalam industry spesifiknya. Akan tetapi
untuk memanfaatkannya secara efektif, perusahaan perlu mengakses dan
memanfaatkan sekumpulan aktiva berwujud dan tidak berwujud.
Kumpulan
persediaan aktiva tertentu diperlukan untuk mengijinkan perusahaan memanfaatkan
keuntungan biaya dan diferensiasi, pertanyaan kritis untuk perusahaan yaitu
“bagaimana perusahaan dapat mengakses aktiva-aktiva tersebut ?”. Perusahaan
bisa mendapatkan layanan aktiva-aktiva yang diperlukan dengan berbagai cara.
Dan pada akhirnya perusahaan akan mengumpulkan aktiva-aktiva yang diperlukan
melalui proses penggabungan input yang
dapat ditukarkan dengan persediaan aktiva yang ada dan belajar dari melakukan
hal tersebut (Dierickx dan Cool, 1989).
Perusahaan
yang memiliki aktiva pendukung keuntungan kompetitif akan mendapatkan
pembayaran (Rumelt, 1987). Sampai tingkat tertentu, para pesaing akan dapat
mengidentifikasi pembayaran yang dihasilkan dari aktiva, dan mereka akan
memutuskan antara dua cara alternative dalam meniru keuntungan kompetitif
tersebut. Aktiva yang memiliki keuntungan
kompetitif jangka panjang itu tergantung dalam keadaan tertentu (aktiva
strategis), oleh karena itu, tidak akan dapat ditiru atau digantikan dengan
sempurna (Barney,1986; Dierickx dan Cool, 1989) .
Pentingnya proses akumulasi aktiva
Kondisi di atas menyatakan bahwa aktiva
yang siap diperdagangkan tidak dapat dijadikan sebagai sumber keuntungan
kompetitif jangka panjang (Williamson, 1975). Untuk jangka panjang, akumulasi
internal bisa dijadikan sumber yang paling signifikan untuk aktiva yang tidak
akan dapat ditiru atau digantikan dengan sempurna. Ini karena sebagian besar
aktiva akan menjadi subjek yang terkikis sepanjang waktu (Eaton dan Lipsey,
1980). Oleh sebab itu, aktiva yang dapat diakses melalui ketersediaan awal atau
aktiva awal berdasarkan sikap berbagi dengan SBU lainnya akan cenderung hilang
potensi mereka sebagai sumber keuntungan kompetitif sepanjang masa kecuali jika
mereka dilengkapi lagi dengan proses-proses akumulasi internal. Selain itu,
ketika suatu aktiva dapat diakses melalui akuisisi, aliansi, atau berbagi, ini
cukup memungkinkan bahwa aktiva yang tersedia tidak akan cocok secara sempurna
dengan kebutuhan pasar yang menjadi target mereka menggunakan aktiva tersebut.
Aktiva yang ada pada umumnya memerlukan beberapa penyesuaian untuk konteks
pasar spesifik. Oleh karena itu, proses-proses akumulasi aktiva internal
memainkan peran dalam pembentukan aktiva dimana SBU akan mengaksesnya secara
eksternal dalam kumpulan kompetitif, pasar spesifik.
Jika
proses akumulasi aktiva tidak memiliki rintangan, perusahaan dapat
mempercepatnya dengan biaya yang sedikit, kemudian perusahaan akan mengalami
kesulitan dalam meningkatkan keuntungan awal pada sekumpulan aktiva (melalui
dukungan, pengalaman tindakan berbagi atau berpindah pada aktiva baru,
menumbuhkan segmen pasar) untuk memelihara arah ini. Dierickx dan Cool (1989)
mengidentifikasi empat kategori terpisah mengenai rintangan-rintangan pada
proses akumulasi aktiva : ketidakekonomisan kompresi waktu, keefisienan massa
aktiva, ketidakterhubungan aktiva dan ambiguitas sebab akibat. Ketika
proses-proses yang dibutuhkan untuk mengakumulasi aktiva mengalami salah satu
atau beberapa rintangan tersebut, semua perusahaan akan mengalami peningkatan
biaya dan penundaan waktu dalam pembangunannya. Ini akan membatasi kemampuan
untuk memuaskan pasar mereka.
Ketika
pelaku diversifikasi memasuki pasar, maka pertama kali dia akan berhadapan
dengan perusahaan yang telah berdiri kokoh, dengan demikian perusahaan tersebut
akan menjumpai rintangan dari pesaing yang muncul belakangan. Mungkin dengan
menyebarkan kompetensi utama yang dimilikinya, seorang pelaku diversifikasi
dapat mengatasi beberapa rintangan tersebut. Dengan mengembangkan kompetensi
utama pada unit-unit perusahaannya secara tepat, suatu corporation yang telah melakukan diversifikasi mungkin akan dapat
menjaga atau memperbesar keuntungan kompetitifnya pada perusahaan yang ada
melalui kemampuannya untuk memperbanyak aktiva yang tidak diperdagangkan dan
aktiva pasar spesifik dengan lebih cepat dan lebih murah daripada para
pesaingnya. Ini terutama penting pada lingkungan pasar yang berjalan dengan
perubahan signifikan. Bahkan perusahaan yang memiliki aktiva besar akan kehilangan
keuntungan kompetitif mereka jika mereka tidak dapat mengembangkan aktiva baru,
aktiva strategis yang diperlukan untuk memenuhi perubahan pasar.
Kompetensi utama sebagai katalisator dalam “pemroduksian”
aktiva strategis
Jika aktiva strategis merupakan aktiva
yang tidak dapat ditiru, digantikan, dan diperdagangkan secara sempurna, maka
aktiva tersebut perlu didukung pada keuntungan diferensiasi atau biaya SBU
dalam pasar tertentu, kemudian kompetensi utamanya dapat dipandang sebagai
lautan pengalaman, pengetahuan dan system, dll yang ada dimanapun dalam corporation yang sama sehingga dapat
dikembangkan untuk mengurangi biaya atau waktu yang diperlukan baik itu untuk
menciptakan aktiva baru, aktiva strategis atau mengembangkan persediaan aktiva
yang telah ada. Kompetensi merupakan katalisator yang berpotensi untuk
proses-proses pengumpulan aktiva strategis. Kompetensi juga mungkin bertindak
sebagai katalisator dalam proses-proses pengambilan dan pengintegrasian aktiva
yang akan diakses SBU melalui akuisisi, aliansi, atau sharing.Peran katalitis kompetensi dalam “pemroduksian” adalah
untuk membangun aktiva yang tidak dapat diperdagangkan, tidak dapat digantikan,
dan sulit untuk diakumulasikan. Masukan (input)
mencakup waktu, aktiva yang siap diperdagangkan, aktiva yang tidak dapat
diperdagangkan dan katalis dalam konstruksi proses : kompetensi.
Pertanyaan selanjutnya yaitu : dimana
suatu perusahaan mendapatkan kompetensi yang akan mengijinkannya untuk
mempercepat tingkat akumulasi, adapatasi, dan integrasi aktivanya ? Hal pertama
yang harus dilihat adalah pasar terbuka. Tetapi kompetensi mereka sendiri
seringkali memiliki karakteristik yang mengubah ketidakefisienan pasar sebagai
mekanisme pertukaran. Kompetensi unik dikembangkan SBU melalui pembelajaran
yang dilakukannya, sehingga resiko menjadi ‘terpenjara’ dalam unit tersebut,
meskipun mereka dapat dinilai secara potensial untuk proses akumulasi aktiva
dalam perusahaan lainnya (Prahalad dan Hamel, 1990). Dibandingkan dengan
masalah yang berhubungan dengan kompetensi perdagangan dalam pasar terbuka,
seringkali lebih efisien untuk menyalurkan kompetensi diantara
perusahaan-perusahaan menggunakan saluran internal terhadap organisasi tunggal
(Williamson, 1975). Tidak semua kompetensi suatu perusahaan dapat bertindak
sebagai katalis dalam memperluas aktiva baik itu untuk SBU baru atau SBU yang
ada, akan tetapi itu akan memberikan kontribusi yang sama dalam meningkatkan
keuntungan kompetitif suatu SBU.
Oleh karena itu kamu memliki dua kondisi
yang harus dipuaskan untuk pemindahan kompetensi internal antar SBU untuk
menciptakan keuntungan bagi corporation :
(1) harus menjadi lebih efisien untuk memindahkan kompetensi secara internal
antar perusahaan dalam kelompok yang sama daripada melalui pasar eksternal; (2)
kompetensi harus mampu bertindak sebagai katalis dalam penciptaan aktiva pasar
spesifik yang tidak dapat diperdagangkan, tidak dapat digantikan, dan susah
atau mahal untuk mengakumulasinya, dengan demikian kompetensi akan menjadi
sumber keuntungan kompetitif bagi SBU penerima. Semakin besar efisiensi
keuntungan pemindahan internal, dan semakin mahal aktiva yang dihasilkan untuk
diakumulasi, maka semakin besar keuntungan yang dapat dinaikkan dari peralihan
kompetensi dari satu unit perusahaan ke SBU lainnya atau SBU yang baru.
PANDANGAN DINAMIS TENTANG HUBUNGAN
Keuntungan hubungan yang sebenarnya,
yang dapat bertahan lama harus bersandar pada pembukaan kesempatan untuk
menciptakan dan mengakumulasi aktiva-aktiva strategis secara cepat dan murah.
Maka selanjutnya akan memungkinkan untuk membedakan lima jenis hubungan yang
berbeda. Pembedaan tersebut membantu menunjukkan secara tepat kapan dan
bagaimana diversifikasi terkait akan mengarah ke keuntungan kompetitif bagi
suatu corporation (dan kapan tidak
akan mengarah).
Kategori pertama kami sebut dengan istilah “hubungan yang berlebihan”. Ini
merupakan kategori dimana pasar dipenuhi oleh dua SBU yang memiliki banyak
persamaan, tetapi hanya ada sedikit kemungkinan untuk memanfaatkan persamaan
tersebut dalam menciptakan keuntungan kompetitif. Kondisi berlebihan ini bisa
muncul di bawah sejumlah kondisi yang berbeda. Selain itu, bisa saja muncul
ketika kekhususan pasar aktiva strategis dan kompetensi yang dapat membantu
membangun mereka diremehkan oleh indicator yang dipilih para pelaku
diversifikasi. Dua bisnis mungkin nampak sangat berkaitan dalam banyak dimensi
dari produksi melalui pemasaran dan distribusi, tetapi aktiva strategis dan
kompetensi yang diperlukan untuk membangun keuntungan kompetitif ternyata
sangat berbeda.
Jenis hubungan kedua akan muncul dimana
aktiva strategis di salah satu SBU dapat dibagi dengan SBU lainnya untuk
mencapai ekonomi jangkauan (Porter, 1987; Teece, 1982). Jenis hubungan ini
mendukung apa yang kami sebut “amortisasi keuntungan” dengan mengijinkan para
pelaku diversifikasi terkait untuk membayar biaya aktiva yang ada dengan
menggunakannya untuk memenuhi berbagai pasar. Jenis hubungan ini dapat
menawarkan keuntungan penting jangka pendek dalam bentuk penurunan biaya dan
peningkatan diferensiasi. Namun, untuk sebagian besar corporation, diversifikasi merupakan langkah jangka panjang yang
dapat berbiaya mahal untuk dikerjakan. Perusahaan yang benar-benar memiliki
kesuksesan jangka panjang merupakan perusahaan yang secara terus menerus
menciptakan aktiva strategis baru.
Kategori hubungan yang ketiga yaitu
dimana aktiva strategis tidak dapat dibagi atau dipindahkan antar dua SBU
(karena spesifik pasarnya), tetapi kompetensi meningka dalam proses pembangunan
atau pemeliharaan aktiva strategis yang ada di salah satu SBU yang dapat
digunakan sebagai katalis untuk membantu meningkatkan kualitas aktiva strategis
yang ada di SBU lainnya. Jenis hubungan
ini, memiliki persamaan dalam proses-proses yang diperlukan untuk meningkatkan
keefektivan dan efisiensi pemisahan persediaan aktiva strategis spesifik pasar
dalam dua perusahaan, membuka kesempatan untuk apa yang kami sebut keuntungan
“peningkatan aktiva” untuk para pelaku diversifikasi.
Jenis hubungan keempat akan muncul
dimana ada potensi untuk memanfaatkan kompetensi utama yang dikembangkan
melalui pengalaman pengembangan aktiva strategis dalam perusahaan yang ada,
untuk menciptakan aktiva strategis baru dalam suatu bisnis yang lebih cepat
atau bisnis dengan biaya yang lebih rendah. Jenis hubungan ini berada dimana
kompetensi dihimpun oleh SBU yang ada dan dapat dikembangkan untuk mempercepat
dan mengurangi biaya penciptaan aktiva strategis pasar spesifik baru dalam
penggunaan SBU baru, kami menyebutnya dengan istilah keuntungan “penciptaan
aktiva” para pelaku diversifikasi terkait. Jenis keuntungan diversifikasi
tersebut akan tersedia hanya dimana
proses-proses yang diperlukan untuk membangun aktiva strategis tertentu
diperlukan oleh SBU baru yang ‘dihubungkan’ ketika mereka dapat menghasilkan
keuntungan dari kompetensi utama yang ada.
Jenis hubungan yang kelima dan terakhir
yaitu muncul dimana proses penciptaan aktiva strategis baru diperlukan untuk
mendukung diversifikasi ke dalam bisnis baru, corporation mempelajari kompetensi baru yang kemudian dapat
digunakan untuk meningkatkan SBU yang ada. Jenis keuntungan ini ada dalam
perusahaan yang memiliki bisnis tunggal atau perusahaan yang melakukan
diversifikasi tak terkait, dan kami menyebutnya dengan istilah keuntungan
“pemecahan aktiva”.
Tiga jenis hubungan yang terakhir
memungkinkan untuk menawarkan keuntungan terbesar dari diversifikasi terkait
dalam jangka waktu yang panjang. Diversifikasi terkait dirancang untuk mencapai
ekonomi jangkauan, membantu untuk melakukan amortisasi aktiva yang ada,
memungkinkan untuk menyediakan keuntungan yang hanya bertahan sebentar. Hanya
hubungan yang mengijinkan corporation untuk
mengakses peningkatan aktiva, penciptaan aktiva dan pemecahan aktiva yang
menjanjikan keuntungan kompetitif yang dapat bertahan lama untuk para pelaku
diversifikasi terkait. Masalahnya adalah ukuran tradisional hubungan tidak
dirancang untuk membedakan jenis diversifikasi yang menguntungkan dan tidak
menguntungkan.
Perluasan ukuran tradisional hubungan pasar : terhadap
hubungan strategis
Hubungan strategis antara dua pasar,
dimana mereka memiliki nilai aktiva yang tidak dapat diperdagangkan, tidak
dapat digantikan dengan fungsi produksi sejenis, merupakan suatu persyaratan
untuk diversifikasi guna menghasilkan keuntungan yang jauh lebih besar dari
keuntungan normal dan dapat bertahan lama.
Dalam
rangka menerapkan konsep hubungan strategis, kami perlu mengembangkan indicator
kepentingan jenis aktiva yang sama yang tidak dapat diperdagangkan, tidak dapat
digantikan, dan sulit untuk mengakumulasinya dalam lingkungan pasar yang
berbeda. Jenis-jenis aktiva tersebut dibagi menjadi lima golongan (Verdin dan
Williamson, 1994) :
·
Aktiva konsumen, seperti pengakuan merek, loyalitas
konsumen;
·
Aktiva saluran, seperti akses saluran yang dibangun,
loyalitas distributor;
·
Aktiva masukan (input), seperti loyalitas pemasok dan kapasitas
keuangan;
·
Aktiva proses, seperti system organisasional,
pengalaman fungsional spesifik pasar atau produk;
·
Aktiva pengetahuan pasar, seperti informasi terakumulasi mengenai
tujaun dan perilaku para pesaing, elastisitas harga permintaan atau pasar dalam
menanggapi siklus bisnis.
Dengan demikian, indicator kami
menyatakan bahwa akses saluran dan hubungan distributor menjadi sangat penting
dalam keuntungan kompetitif untuk tiap-tiap dua pasar, kami akan
mengidentifikasi mereka sebagai ‘hubungan secara strategis’ dalam dimensi ini.
Kemudian kami akan lebih percaya bahwa kompetensi utama dalam membangun
jaringan hubungan saluran akan dapat diterapkan untuk kedua pasar. Kami juga
selanjutnya dapat membangun gambaran menyeluruh tentang derajat hubungan
strategis antar pasangan pasar dengan menggunakan portofolio indicator,
masing-masing digunakan untuk mengukur sampai tahap dimana kompetensi dalam
membangun tingkatan aktiva strategis yang sama dapat menambah keuntungan
kompetitif dalam kedua lingkungan. Semakin tinggi tingkat hubungan strategis
antara dua pasar, semakin besar pula perolehan yang dihasilkan dari
diversifikasi perusahaan satu ke yang lainnya.
Pertama-tama
kami menyatakan bahwa indicator structural yang kami gunakan dalam penelitian
empiris bukanlah pengukuran langsung tentang bagaimana proses-proses yang sama
diperlukan untuk membangun aktiva strategis diantara dua pasar. Kami tidak
dapat membuat ukuran langsung kuantitatif tentang derajat dimana kompetensi
utama dapat dipindahkan lintas SBU untuk memenuhi masing-masing pasar dimana
perusahaan sampel kami dijalankan. Indicator structural digunakan untuk tiga
tingkatan utama aktiva strategis, yaitu :
Indicator aktiva konsumen
Sekumpulan indicator pertama digunakan
untuk menangkap fakta bahwa sifat dasar interaksi dengan konsumen merupakan
penentu penting jenis-jenis aktiva yang diperlukan untuk memenuhi pasar secara
efektif.
1. Konsentrasi / fragmentasi konsumen. Indikator ini, FEWCUST mengukur derajat masing-masing manufacturer yang berkaitan
dengan beberapa konsumen atau konsumen luas. FEWCUST ditetapkan sebagai persentase jajaran produk yang terdiri
kurang dari 1000 nama konsumen di tingkat manufakturer. Tujuan kami adalah
untuk menangkap adanya jangkauan manufacturer untuk membangun hubungan yang
dalam dan bertahan lama dengan konsumen-konsumn mereka.
2. Kebutuhan layanan. Hubungan konsumen yang baik (reputasi layanan) dan modal
organisasional dimana keduanya merupakan aktiva yang tidak dapat diperdagangkan
secara luas, memungkinkan menjadi lebih penting dalam industry yang
dikarakteristikkan dengan tingginya level kebutuhan layanan. Mengakses
kompetensi utama dalam pembangunan kemampuan organisasi dalam menyajikan
kualitas layanan ke konsumen secara cepat akan menawarkan keuntungan yang lebih
besar dalam pasar.
Indicator aktiva saluran
Golongan indicator yang kedua mengacu
pada pentingnya aktiva terkait saluran yang tidak dapat diperdagangkan secara
sempurna sebagai dasar keuntungan kompetitif. Aktiva tersebut akan menjadi
lebih penting dalam industry dimana sebagian besar produk dijual melalui
perantara.
3. Ketergantungan saluran. Indikator kami pada tingkat
ketergantungan saluran pihak ketiga. Saluran merupakan persentase produk yang
disalurkan melalui perantara sebelum mencapai pengguna akhir. Hubungan
distribusi merupakan aktiva yang sangat penting untuk berbagai perusahaan yang
bergantung pada saluran pihak ketiga. Hubungan strategis akan cenderung menjadi
lebih tinggi diantara pasar yang berbagi tingkat ketergantungan saluran yang
sama.
Indicator aktiva pengalaman proses
Dalam sebagian besar industry, penting
untuk membangun pengalaman proses yang relevan dan menghubungkan aktiva guna
mendukung keuntungan kompetitif. Kami menggunakan dua ukuran untuk menunjukkan
tingkat persamaan antara jenis-jenis aktiva pengalaman proses yang diperlukan
SBU, yaitu :
4. Penyesuaian produk (produk dibuat untuk dipesan) vs
standardisasi. Kesuksesan pembuatan pesanan bergantung pada aneka macam aktiva yang didasarkan
untuk memudahkan komunikasi dua arah dengan para konsumen, rancangan dan
manajemen system produksi yang fleksibel. Hubungan strategis antar perusahaan
akan cenderung tinggi ketika mereka berbagi focus umum dalam pembuatan pesanan
produksi atau pasokan persediaan. Ukuran kami mengenai hubungan dalam dimensi
ini merupakan persentase jajaran produk yang dipasok oleh perusahaan yang
dibuat untuk melakukan pemesanan berdasarkan spesifikasi konsumen (TORDER)
5. Tingkat keterampilan rata-rata daya tenaga kerja. Dalam perusahaan yang berprinsip
kelompok karyawan terampil merupakan sumber keuntungan yang penting, modal
manusia dan system terhubung yang digunakan untuk menghasilkan dan mengelola
akan menjadi lebih penting untuk keuntungan kompetitif daripada dalam
perusahaan dengan intensitas tenaga kerja tinggi namun tingkat keterampilannya
rendah.
HASIL
Table 1 menggambarkan statistic deskriptif dan korelasi
untuk semua variable yang ada di dalam studi. Interkorelasi yang rendah
diantara variable-variabel tersebut menyatakan bahwa tidak ada masalah dengan multi-kolinearitas. Korelasi yang rendah
menyatakan adanya variasi independen yang memadai diantara variabel-variabel
yang digunakan dalam studi ini sehingga mengijinkan efek diskret diperkirakan.
Perkiraan
koefisien dari Persamaan (1) yang dilaporkan dalam Tabel 2 sesuai dengan studi
sebelumnya, kami menemukan bahwa diversifikasi terkait secara positif
berkorelasi dengan profitabilitas. Sesuai dengan teori IO, kami juga menemukan
bahwa perwakilan untuk struktur industry (iklan, modal dan intensitas R&D)
juga secara positif berkorelasi dengan profitabilitas. Persamaan secara
statistic signifikan pada tingkat 99 persen dan menjelaskan tentang 26 persen
variasi dalam variabel dependen.
Hasil
komparatif diperoleh dari Persamaan (2) ketika hubungan diukur dengan lima
indicator strategis yang digambarkan dalam kolom (A) dalam Table 3. Dan
persamaan tersebut secara statistic signifikan pada tingkat 99 persen. Kedua
hasil tersebut menjelaskan : Pertama, R2dalam
persamaan tersebut (0.36) lebih besar secara signifikan (di level 1%) daripada R2 yang diperoleh dari Persamaan
(1). Ini merupakan dukungan yang kuat untuk Hipotesis 1 jika dibandingkan
dengan definisi tradisional mengenai hubungan, ukuran hubungan kami melakukan
pekerjaan unggulan yang lebih jauh dalam menjelaskan variasi dalam variabel
dependen. Kedua, kelima indicator structural yang kami gunakan untuk menangkap
hubungan strategis memaparkan tanda yang diharapkand an signifikan secara
statistic, juga dengan kuat mendukung Hipotesis 1.
Hasil
kami berkenaan dengan indicator structural menyatakan sebagai berikut :
· Membuat portofolio pasar dengan
kebutuhan layanan tinggi (HSERV) mengijinkan perusahaan utnuk menghasilkan
keuntungan dari keterampilan hubungan konsumen dan mengakumulasi kompetensi
ketika bekerja dengan konsumen dan menyajikan layanan kualitas. Kompetensi
pemasaran lainnya dapat dibangun paling efektif dan dimanfaatkan ketika
perusahaan menjalankan portofolio pasar dimana terdapat ukuran banyak
sedikitnya konsumen.
· Ketika seorang manufacturer dapat
menjalankan hitungan besar sedikit –FEWCUST (misalnya pelanggan langsung yang
tidak difragmentasi), akan dapat membangun hubungan yang dalam dan bertahan
lama dengan para pelanggan tersebut, dan juga mengembangkan kompetensi utamanya
dalam mengelola antarmuka pelanggan yang canggih.
· berjalan di pasar dimana produk
disalurkan melalui para perantara sebelum mencapai pengguna akhir (CHANNEL)
mengijinkan perusahaan membangun keterampilan perekrutan dealer dan kompetensi manajemen saluran.
· Berjalan di pasar dimana produk dibuat
menurut pesanan (TORDER) memperbolehkan perusahaan membangun dan memanfaatkan
kompetensi dalam pertukaran informasi yang kompleks dengan para pelanggannya
dan/atau melakukan produksi yang fleksibel.
· Berjalan di pasar dimana keterampilan
tenaga kerjanya tinggi (SKILL) mengijinkan perusahaan membangun kompetensi
dalam pengelolaan aktivitas berdasarkan pengetahuan yang dapat dialihkan ke
perusahaan yang lainnya. Ini juga membantu perusahaan meningkatkan
kompetensinya dalam manajemen sumber daya manusia.
Hasil-hasil tersebut secara umum sesuai
dengan Hipotesis 1. Hasil yang mendukung juga diperoleh untuk hipotesis kedua.
Hasil-hasil yang ditampilkan dalam kolom B di Tabel 3 dan perkiraaan Persamaan
(2) ketika hanya subsample perusahaan terkait digunakan. Kelima indicator strategis
dapat untuk menjelaskan lebih dari 41 persen perbedaan profitabilitas diantara
populasi perusahaan-perusahaan terkait. Ini menyatakan bahwa dalam populasi
perusahaan diversifikasi terkait (ditetapkan seperti dalam cara tradisional),
beberapa perusahaan terkait akan melakukan kinerja yang lebih baik dibandingkan
dengan perusahaan terkait lainnya. Terutama, sejak kelima indicator strategis
mendapatkan hasil yang positif dan signifikan, kami dapat menyatakan bahwa
perusahan-perusahaan terkait tersebut bersaing lintas pasar dimana jenis-jenis
aktiva tertentu (tidak dapat diperdagangkan, tidak dapat digantikan, dan sulit
serta mahal untuk diakumulasi) bersifat penting, akan menghasilkan kinerja
perusahaan terkait yang lebih baik yang bersaing di pasar dimana aktiva-aktiva
terakumulasi tersebut kurang penting.
RINGKASAN DAN KESIMPULAN
Dalam jurnal ini, kami menyatakan bahwa
cara tradisional pengukuran hubungan antara dua perusahaan itu tidak lenkap
karena itu menolak ‘pentingnya strategis’ dan persamaan pokok aktiva yang
melekat dalam perusahaan-perusahaan tersebut. Suatu perusahaan akan berada
dalam kumpulan perusahaan terkait tanpa menurunkan keuntungan signifikan dari
keterkaitan potensial diantara SBU-SBUnya, hubungan akan memiliki sedikit
keuntungan ketika dia tidak dapat membantu perusahaan untuk menghimpun
aktiva-aktiva yang tidak dapat diperdagangkan dan tidak dapat digantikan secara
efisien. Oleh karena itu, ini menyatakan bahwa hubungan aktiva strategis antara
SBU itu bersifat penting, bukan hubungan tingkat pasar antar
perusahaan-perusahaan.
Memanfaatkan
aktiva strategis yang telah ada tidak akan menciptakan keuntungan kompetitif
yang berjangka panjang. Dalam suatu dunia yang dinamis, hanya perusahaan yang
dapat terus-menerus membangun akiva strategis barunya secara lebih cepat dan
lebih murah dari para pesaingnya akan menghasilkan pendapatan unggul untuk
jangka panjang. Kompetensi utama memiliki peran yang sangat penting untuk
bermain dalam proses ini. Dengan mengalihkan kompetensi utama diantara SBU,
suatu corporation dapat mempercepat
tingkat dan menurunkan biaya yang nantinya akan mengakumulasi aktiva strategis
yang baru. Kesempatan tersebut menguntungkan kompetensi utama yang mendukung
keuntungan dinamis dari diversifikasi terkait dan menentukan jenis-jenis
hubungan yang dicari perusahaan untuk dimanfaatkan (amortisasi aktiva,
peningkatan aktiva, penciptaan aktiva, dan pemecahan aktiva).
Analisis
ini mengarahkan kita untuk membuat hipotesis bahwa hubungan ‘strategis’ unggul
untuk hubungan pasar dan bahwa perusahaan terkait akan memiliki kinerja yang
lebih baik daripada perusahaan tidak terkait hanya di pasar dimana aktiva
terakumulasi itu penting. Hipotesis-hipotesis tersebut didukung dengan uji
empiris kami. Kami menemukan bahwa perusahaan yang mengadakan portofolio
perusahaan yang berbagi kesempatan yang sama untuk memanfaatkan pembangunan
merek : manajemen pemasaran dan saluran; dan keterampilan proses dalam
menyesuaikan dan manajemen tim terampil meningkatkan keuntungan signifikan dari
diversifikasi terkait.
Oleh : Muhammad Sofyan Arif
Tag :
Manajemen Strategi
0 Komentar untuk "Diversifikasi Terkait, Kompetensi Utama Dan Kinerja Corporate"
Sahabat, silahkan tulis komentar yang membangun, gunakan bahasa yang baik dan sopan. Mari berbagi dalam kebaikan.
Salam perjuangan