Beberapa
hari yang lalu, Kementrian Agama mengadakan Pelatihan Kompetensi Guru Mata
Pelajaran Umum Bahasa Inggris di Hotel Pandanaran Semarang. Peserta berasal dari representasi provinsi di seluruh Indonesia. Tujuan dilakukan pelatihan semacam ini adalah untuk meningkatkan skill dan kompetensi guru terutama guru mata pelajaran umum pada pondok pesantren salfiyah di seluruh Indonesia.
Subdit bidang kesetaraan bapak Dr, Saprani, M.Pd,I menyampaikan:
"Mau tidak mau, suka tidak suka kita harus menerima perkembangan kurikulum."
Pondok Pesantren yang awalnya hanya mengaji kitab kuning, dan hafalan Al-Qur'an, pada akhirnya dibuka pintu lebar oleh Kemenag, agar lulusan dari Pondok Pesantren mendapatkan ijazah yang bersifat umum. Maka diterbitkanlah Wajardikdas (Wajib Belajar Sembilan Tahun).
Pondok Pesantren yang sudah menelurkan alumninya bukan hanya cakap dibidang agama, siapa tahu kelak lulusan pesantren bisa maju menjadi kepala daerah, DPRD dan lain sebagainya. Bermodalkan kelimuan di Pesantren, kita yakin alumni PPS akan bisa diandalkan di masa depan. Untuk itulah, jajaran Kemenag, mengundang guru-guru pesantren untuk ikut andil mendapat pelatihan serta berbagi ilmu tentang perkembangan pendidikan di Indonesia terutama yang berada di kalangan Pesantren.
Untuk itu, sudah selayaknya guru yang berada di Pesantren memiliki kompetensi yang bisa diandalkan untuk perkembangan santri-santrinya. Namun itu tanggung jawab semua komponen yang ada. PPS yang biasanya hanya mengajarkan kitab kuning sekarang mencoba memulai diberikan pemahaman untuk diberi pelajaran umum. Hal ini dimaksudkan agar kelak setelah selesai dari pesantren memiliki ijazah dalam bidang umum.
Dengan demikian, para kiai, guru umum, ustadz yang mengajar di pesantren, dan semua komponen harus mendukung bahwasannya pesantren sekarang sudah bisa menerima masukan dari luar. Namun tidak mengkerdilkan apa yang sudah dimiliki oleh pesantren dari zaman sebelum merdeka hingga sekarang. Maka, dengan pelatihan guru-guru dalam bidang umum ditambah dengan memiliki ilmu dalam bidang agama, Insyaallah pesantren di Indonesia akan lebih maju, cerdas, mandiri, kompetitif, religius dan berwawasan luas.

Dengan demikian, para kiai, guru umum, ustadz yang mengajar di pesantren, dan semua komponen harus mendukung bahwasannya pesantren sekarang sudah bisa menerima masukan dari luar. Namun tidak mengkerdilkan apa yang sudah dimiliki oleh pesantren dari zaman sebelum merdeka hingga sekarang. Maka, dengan pelatihan guru-guru dalam bidang umum ditambah dengan memiliki ilmu dalam bidang agama, Insyaallah pesantren di Indonesia akan lebih maju, cerdas, mandiri, kompetitif, religius dan berwawasan luas.
Tag :
Pojok Pesantren
0 Komentar untuk "Apa Tujuan diadakan Pelatihan Kompetensi Guru Bahasa Inggris bagi Pesantren?"
Sahabat, silahkan tulis komentar yang membangun, gunakan bahasa yang baik dan sopan. Mari berbagi dalam kebaikan.
Salam perjuangan