"Sebaik-baik manusia adalah yang berguna bagi yang lainnya"

Selamat Datang di Sofyan Blog's - "Kesuksesan hanya milik mereka yang mau berjuang"

Pertemuan di pesantren

sumber gambar
Desaku pagi ini terasa cerah sekali, walaupun sudah sekitar lima bulan tidak terguyur hujan, debu bertebaran
di mana-mana, jalan dari kecamatan ke desaku penuh dengan debu, pakaian yang ku kenakan berwarna putihpun berubah jadi kuning kecoklat-coklatan. Para petani tiap hari berdoa menunggu hujan, dan ulama'pun sudah menggelar sholat minta hujan atau biasa di sebut sholat istisqo' yang di laksanakan di lapangan. Sudah seminggu yang lalu sholat di laksanakan, namun hujan belum juga turun membasahi desa kecil kami. Namun kami tak berhenti berharap dan tetap selalu meminta kepada-Nya semoga hujan kembali turun seperti tahun-tahun lalu. Aku dan keluargaku juga merasakan hal yang sama, air sumur yang ada telah kering, hanya kadang-kadang saja air keluar dari pompa air  di belakang rumah.

Setelah seminggu di rumah aku kembali melanjutkan studinya di kota gudeg jogjakarta, mencoba merantau sambil menggali ilmu di kota pelajar ini. Sore hari aku dan saudaraku berangkat menggaji di pesantrean yang tepatnya di wilayah selatan yogyakarta, sebelum sampai di pesantren aku singgah dulu untuk membeli air mineral di toko kecil sebelah kiri jalan, ketika aku mengambil air mineral dari belakang ada yang menepuk bahuku, setelah menepuk bahu kemudian menatap wajahku sambil berucap :
emm...kamu kak soleh ya?tanya perempuan berjilbab itu kepadaku
"iya" jawabku dingin sambil terdiam
ooh, salam kenal, saya pergi dulu ya?jawabku selanjutnya
"Asslamualaikum" ucapku
"Walaikumsalam" jawabnya
Kemudian aku  berlalu meninggalkan toko kecil tersebut, karena buru-buru takut terlambat sampai di pesantren.
Ketika sampai di pesantren aku duduk bersila sambil mendengarkan alunan sholawat yang di kumandangkan oleh santri-santri pesantren tersebut, namun pikiranku tertuju dengan gadis berjilbab tadi yang hanya mempunyai sebelah tangan...
ingin rasanya kembali bertemu dengan gadis tadi, kenapa aku mengacuhkannya, gadis kecil yang kira-kira masih sekolah di tingkat pertama itu.Aku sambil melamun menatap mendung yang mulai menghitam itu. Tiba-tiba saudaraku memanggilku
"Soleh" Kau itu kenapa?dari tadi kok cuma seperti orang bingung?
"gak da apa-apa,cuma tadi kepikiran gadis kecil yang di toko tadi" jawabku
"Gadis kecil mana?kok aku tidak melihat gadis kecil itu?Tanya saudaraku
Aku hanya bingung sambil heran, bukannya tadi saudaraku juga ikut masuk ke toko itu, dan berjalan selalu di sampingku, bisa di pastikan pasti tahu siapa gadis kecil itu...
Tubuhku mulai dingin dan ngajinya pun selesai.
Aku dan saudaraku kembali pulang ke kontrakan yang jaraknya cukup jauh dari pondok pesantren tersebut, dan ketika melewati toko akupun berjalan pelan-pelan, siapa tahu gadis itu masih di sana.Dan ternyata tokonyapun sudah tutup.

Kembali malam itu aku terfikirkan trus oleh gadis kecil di toko itu, hingga tengah malam mata ini tak terpejam. Entah tidur jam berapa tiba-tiba terdengar suara azan subuh. Hari-hari ku lalui dengan penuh rasa penasaran terhadap gadis kecil itu. Dia hanya mempunyai tangan sebelah kiri saja. Aku merasa bersalah kembali.
Siang-siang sekitar jam 12an aku tertidur sebentar, kemudian ada pengamen datang, biasa tiap harinya kontrakanku ini pasti didatangi pengamen, ku ambil uang kemudian aku keluar dan aku sangat terheran-heran, sepertinya ini gadis kecil yang pernah ku lihat di toko itu sebelum ke pesantren, ku tatap penuh wajahnya, dan ku lihat tangan kanannya ternyata bener tidak ada, kemudian aku memberikan uang itu dan bertanya..
"Maaf, apakah adek ini pernah berjumpa dengan saya"?tanyaku
kemudian gadis kecil itu hanya menggeleng-gelengkan kepala kemudian mengucapkan terimakasih lalu pergi. Timbul pertanyaan dan rasa penasaran lagi akan kejadian baru saja, ingin rasanya mengejar gadis kecil itu untuk berntanya siapa dia sebenarnya. Tapi sudahlah mungkin memang beda, bukan gadis kecil yang ku temui di toko itu dulu.
Hari terus berlalu, suara bising pesawat yang melewati atas kontrkanku berlalu lalang, panas di kota ini semakin menyengat, sudah hampir enam bulan hujan tak pernah turun. Waktu itu sore hari dan aku sambil baca-baca koran sambil baring-baring merebahkan badan, ku membaca koran yang isinya aneh, ada gadis kecil yang tak punya tangan menjuarai MTQ (Musabaqoh tilawatil qur'an)  pada tingkat SMP, kemudian saya lihat gambar yang ada di foto itu, dan persis mirip dengan yang pernah ku jumpai. Aku semakin heran siapakah gadis kecil itu, di manakah tempat tinggalnya, ataukah gadis kecil itu yang pernah ku jumpai atau bukan?
Malam semakin larut, aku dan teman-teman kontrakan berdiskusi mengenai teknologi, sambil berbincang-bincang kemudian temenku bertanya
"Soleh, kemarin aku melihat gadis kecil berjilbab, dia tak punya tangan namun suaranya luar biasa ketika dia mengikuti lolmba MTQ" kata temanku tadi yang bernama harun
"Bener kamu jumpa gadis kecil itu"?tanyaku dengan penuh keheranan.
"Iya, di masjid deket kampus UIN itu, tadi di sana ada lomba MTQ tingkat SMP" begitu jawabnya singkat.
aku kembali duduk heran, siapakah gadis itu, namun ku kuatkan perasaan kalau gadis kecil itu adalah yang pernah ku jumpai dulu sebelum berangkat ke pesantren...
Hatiku tiba-tiba ingin meledak rasanya, dag-dig-dug gak karuan, hidup ini penuh keajaiban yang menimbulkan tanda tanya. Namun aku tidak berhenti berharap semoga suatu saat ku jumpai gadis kecil itu dan akan ku jadikan adikku karena aku tidak punya adik kandung.



Tag : cerpen
0 Komentar untuk "Pertemuan di pesantren"

Sahabat, silahkan tulis komentar yang membangun, gunakan bahasa yang baik dan sopan. Mari berbagi dalam kebaikan.
Salam perjuangan

Back To Top