![]() |
sumber gambar |
Pagi yang cerah ini, secerah hati saya saat ini. Gubrak. Hehe. Saya mencoba berbagi dan ingin berdiskusi dengan anda. Apa saja yang menjadi godaan penulis? Nah. Jika ditelusuri secara seksama, penulis pada awalnya hanyalah tidak berani untuk menuangkan apa yang ada dalam pikiran dalam bentuk tulisan. Alasannya karena tidak bakat menulis, tata bahasa masih kurang dan yang paling sering adalah "mulai dari mana ya saya menulisnya?". Ada beberapa cara yang bisa anda lakukan agar anda lebih sering bisa menulis. Namun sekarang saya akan membahas godaanya dulu. Dan ini biasanya yang menjadi kendala anda tidak produktif. Banyak godaan dari seluruh penjuru arah angin. Godaannya di antaranya sebagai berikut:
- Teman. Mungkin anda bertanya? Loh kok teman. Iya. Temanlah yang terkadang menjadi godaan kita produktif untuk menulis atau tidak. Seringkali saya ketika fokus menulis ada teman yang datang. Kemudian ngajak makan, kalau tidak ya ngajak keluar nongkrong di mana. Hasillnya apa? Kita mau menolak sungkan, tidak menolak kita merasa dirugikan. Terus yang kita lakukan adalah misal teman anda mengajak anda makan, ya sampai situ saja. Setelah makan pulang. Jangan terus mengikuti apa yang menjadi keinginan temanmu itu. Nah, yang terbaik adalah carilah teman yang sama-sama suka menulis. Pasti klop tuh. Paling kalau diajak pergi juga ke toko buku. Dan oleh-olehnya pun beberapa eksemplar buku. Untuk itu, pilih dan pilahlah teman seselektif mungkin. Jangan sampai hanya karena teman, anda tidak bisa menulis.
- Jejaring Sosial. Nah, virus media sosial ini sudah menjangkit remaja masa kini. Mungkin bukan hanya remaja. Orang dewasa dan anak-anak pun sudah mulai terajngkit virus jejaring sosial. Yang paling yahud dan terkenal adalah facebook. Facebook ini bisa menjadi bumerang buat anda sebagai seorang penulis. Jika anda ingin menulis, segeralah log out FB anda. Jika tidak, nanti anda akan melihat facebook berkali-kali. Melihat ada yang ngomentari status anda tidak, jangan-jangan ada yang ngajakin chating, jangan-jangan ada yang nge-tag foto saya, jangan, jangan .... dan lain sebagainya. Jurus ampuh yang bisa anda lakukan adalah mematikan jejaring sosial. Entah itu FB, Twitter, Twoo, dan lain sebagainya. Jangan sampai jejaring sosial mengganggu anda menulis. Namun jika itu ada manfaatnya semisal untuk diskusi tentang kepenulisan kemudian anda mendapatkan ide menulis dari sana, ya itu tidak masalah.
- Televisi. Ya. Televisi sangat mengganggu anda untuk bisa fokus menulis. Apalagi siaran yang ditayangkan cukup bagus dan menarik buat anda. Anda akan terperangah kemudian khusyu' nonton TV. Tanpa sadar laptop yang sudah anda siapkan untuk ngetik anda biarkan. Apalagi biasanya seorang presenter atau pembaca acara sebelum iklan mengatakan "Jangan ke mana-mana, masih ada yang lebih hebat dari tayangan sebelumnya". Nah, itu tadi bisa membuat anda semakin penasaran. Lalu anda menunggu siaran kembali setelah iklan. Lalu setelah tayangan itu selesai ada lagi tayangan berikutnya yang tak kalah menghebohkan. Jika itu terjadi pada anda? Kapan anda menulis? Saran saya sementara dimatikan saja televisi. Pun saya terkadang jujur belum bisa, apalagi siarannya menayangkan sepakbola. Dan lagi yang ditayankan itu klub favorit saya, hehe. Eh, jujur itu boleh kan?
- Mood atau Malas. Yang ke empat ini entah godaan atau tidak. Pokoknya saya tulis saja. Hitung-hitung latihan menulis. :). Jika anda mengandalkan mood, kapan anda mood? Pun jika anda mengandalkan biar hilang malasnya dulu. Kapan malas anda akan hilang? Semua kan tergantung dari diri anda. Bagaimana anda bisa memaksimalkan diri anda. Mood inilah yang membuat penulis menjadi ketergantungan. Ketergantungan dalam artian menunggu mood datang. Kapan? Sampai kiamatkah? Dulu ketika di ngaji di pesantren ustadz saya pernah bilang begini, berdoalah dengan doa seperti ini "Allahumma di paksa". Mungkin menurut saya adalah ya anda harus memaksakan. Ya Allah saya harus memaksakan biar saya terus belajar, terus membaca dan terus menulis. Begitu. Jika anda sudah terbiasa, maka menulis tidak butuh dipaksa lagi. Apalagi yang anda tulis adalah apa yang anda sukai. Maka jangan malas atau menunggu mood datang. Paksa dulu, awalnya susah tapi nanti anda akan merasakan manisnya hasil dari sebuah keterpaksaan. :) Right?
Ke empat hal tersebut yang menurut saya menjadi godaan penulis. Jika masih ada yang lain mari berbagilah. Siapa tahu yang pembaca sampaikan kepada saya bisa berguna bagi saya dan pembaca lainnya. Di bawah ada kolom komentar, berbagilah di sana. Nanti bisa saya masukkan dalam konten di atas. Jadi intinya godaan penulis menurut saya bukan "Writer's Block", tapi ada godaan-godaan lain yang sungguh lebih tajam dari pisau. Sungguh lebih menusuk dari jarum. Dia adalah ke empat hal di atas. Karena jika anda mengatakan anda bingung mau menulis apa? Blank benar dan tidak bisa menulis apa-apa. Ya anda harus rehat sejenak, refreshing, menikmati indahnya Jogja dari Pathuk misalnya dan lain sebagainya. Semoga yang sedikit ini bisa membawa manfaat. Dan pastikan anda juga harus memiliki prinsip dalam menulis. Sekian, saya doakan semoga anda dan saya selalu sukses dalam hidupnya. Aamiin.
Mungkin anda bisa membaca artikel yang lain:
Mungkin anda bisa membaca artikel yang lain:
- Apa saja genre tulisan itu?
- Mengapa harus memiliki jadwal menulis?
- Tips menulis para sastrawan dunia.
- Menulis yang paling mudah adalah apa yang anda rasakan
- Menulis itu butuh doa
- Penulis harus optimis
- Meruwat ingatan dengan cara menuliskannya
- Penyebab gagal menulis
- Jangan minder
- Prinsip menjadi penulis
Tag :
Tips menulis
2 Komentar untuk "Apa Saja yang menjadi Godaan Penulis?"
hohoho setuju dah
Hehe. Terima kasih kunjungannya Pak Guru :)
Sahabat, silahkan tulis komentar yang membangun, gunakan bahasa yang baik dan sopan. Mari berbagi dalam kebaikan.
Salam perjuangan